Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengenal Penanganan Operasi Bypass Jantung yang Cepat dan Tepat

9 Juli 2022   13:33 Diperbarui: 9 Juli 2022   13:38 1138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika seseorang terkena serangan jantung, ada beberapa penanganan yang dilakukan oleh dokter lintas spesialis dan subspesialis. Tergantung berat tidaknya gejala dan serangan. Jika ini tidak ditangani dengan segera akan menyebabkan kematian pasien.

Serangan jantung adalah gangguan jantung serius ketika otot jantung tidak mendapat aliran darah. Kondisi ini akan mengganggu fungsi jantung dalam mengalirkan darah ke seluruh tubuh.

Serangan jantung atau disebut juga infark miokard, terjadi akibat terhambatnya aliran darah ke otot jantung. Pembuluh darah arteri yang menyuplai darah ke jantung mengalami penyempitan dan pengerasan akibat penumpukan plak pada dinding arteri atau istilah medisnya mengalami aterosklerosis.

Penyebab utama kondisi ini adalah penyakit jantung koroner (PJK). PJK adalah suatu kondisi pada jantung di mana terjadi sumbatan atau penyempitan pada pembuluh darah arteri koroner, baik dengan atau tanpa riwayat serangan jantung sebelumnya.

PJK yang tidak diobati dapat menimbulkan serangan jantung. Hal ini dikarenakan pembentukan plak di dinding arteri koroner mengakibatkan aliran darah dan oksigen tidak mencapai otot jantung, sehingga otot jantung mengalami kerusakan dan tidak berfungsi dengan baik.

Untuk yang bergejala ringan biasanya hanya diberi obat saja. Untuk yang bergejala sedang dan berat, dokter akan melakukan tindakan katerisasi terlebih dulu untuk mengetahui kondisi pembuluh darah utama jantung.

Jika ada yang tersumbut maka akan dilakukan tindakan pemasangan stent atau ring. Berapa banyak ring yang terpasang, tergantung kondisi pembuluh darah ke jantung. Bisa satu, bisa dua, bisa tiga, bisa juga lebih.

Apabila kondisinya tidak memungkinkan lagi dilakukan dengan pengobatan biasa dan pemasangan ring, maka pilihan terakhir adalah dengan operasi bedah pintas jantung atau Coronary Artery Bypass Graft (CABG). Sering juga disebut dengan istilah operasi bypass jantung.

Ada juga pilihan lainnya, yaitu transplantasi jantung. Transplantasi jantung menjadi langkah penanganan terakhir untuk penyakit jantung. Tindakan ini dilakukan bila pemberian obat-obatan dan metode pengobatan lain tidak efektif untuk mengatasi masalah jantung pasien.

Namun, ini juga bukan tanpa resiko. Banyak persyaratan yang harus dipenuhi. Terutama kondisi pasien dan penyakit penyerta lainnya (komorbid). Bukan perkara mudah juga menemukan donor yang tepat. Biasanya, donor jantung berasal dari orang yang baru meninggal dengan kondisi jantung yang masih baik.

Demikian disampaikan dr Heston G.B. Napitupulu, SpBTKV (K) -- D, pimpinan Multidisciplinary Team (MDT) RS Jantung Diagram (Siloam Cinere) -- Siloam Hospitals Group, Jumat 8 Juli 2022 di Hotel Mulia, Senayan.

Dokter Heston G.B. Napitupulu, SpBTKV(K)-D adalah seorang ahli bedah jantung yang sudah sangat berpengalaman melakukan operasi bedah jantung. Baik itu operasi bedah bypass jantung maupun operasi jantung yang lain seperti operasi perbaikan katup jantung, operasi penggantian katup jantung, dan lain-lain.

dr Heston G.B. Napitupulu, SpBTKV (K) -- D (duduk di tengah/dokpri)
dr Heston G.B. Napitupulu, SpBTKV (K) -- D (duduk di tengah/dokpri)

 Tujuan operasi bypass jantung

Dalam kesempatan Bincang Sehat seputar Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah, bertema "Operasi Bypass Jantung yang Cepat dan Tepat", dr Heston menjelaskan, tindakan operasi bypass jantung/CABG bertujuan untuk membuat revaskularisasi.

Revaskularisasi ini untuk memperbaiki sirkulasi darah pada otot jantung dengan membuat saluran pintas pada pembuluh darah yang tersumbat atau menyempit.

"Saluran pintas yang dipasang atau dicangkokkan pada pembuluh darah jantung tersebut, diambil dari pembuluh darah vena dari kaki atau lengan atau dinding dada," jelasnya.

Pencangkokan pembuluh darah baru inilah yang akan menjadi saluran untuk mengalirkan darah dengan ke area jantung yang mengalami kekurangan suplai darah.

Direktur RS Jantung Diagram Dr. Hoyi Siantoresmi yang turut hadir dalam kesempatan itu, menyampaikan, operasi bypas jantung ini melibatnya banyak dokter spesialis yang dipimpin oleh
Multidisciplinary Team (MDT).

MDT ini terdiri dari Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Dokter Spesialis Anestesi, Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, Dokter Spesialis Gizi Klinik, serta tim Resident Medical Officer/RMO.

Dikatakan, adanya MDT ini agar penentuan diagnosa dapat dilakukan secara tepat dan terpadu.  Operasi jantung yang kompeten & berpengalaman, serta perawatan pasca operasi yang tepat sangat menentukan pemulihan kondisi pasien secara cepat dan aman.

"Dalam memberikan pelayanan kesehatan, RS Jantung Diagram -- Siloam Hospitals Group selalu mengutamakan keselamatan pasien. Termasuk untuk pasien-pasien yang direncanakan akan menjalani operasi bedah bypass jantung," kata Dr. Hoyi.

Dokter Heston menjelaskan, setiap pasien yang akan dioperasi, sebelum diputuskan akan dilakukan tindakan operasi, didiskusikan terlebih dahulu oleh MDT melalui forum diskusi medis yang disebut Surgery Conference.

Dengan demikian, setiap pasien yang diputuskan untuk menjalani operasi bypass jantung/CABG, sudah melalui tahap evaluasi dari berbagai disiplin ilmu kedokteran, sehingga pasien bisa ditangani secara komprehensif/terpadu.

Operasi bedah bypass jantung ini bisa dilakukan secara on pump (dengan alat mesin jantung paru/heart lung machine), bisa juga dengan off pump (tanpa alat mesin jantung paru).

"Keuntungan operasi bedah bypass jantung secara off pump adalah pemulihannya lebih cepat dan efek samping pada otak yang minimal," terangnya.

RS Jantung Diagram sendiri menyediakan layanan operasi bedah bypass jantung sejak tahun 2006. Dari 2021 sampai Juli 2022, jumlah operasi bedah bypass jantung di RS Jantung Diagram mencapai lebih dari 100 tindakan, dengan tingkat keberhasilan 98,5 %.

Lama rawat inap pasien pasca operasi bedah bypass jantung di RS Jantung Diagram, rata-rata selama 5 sampai 7 hari.

Direktur RS Jantung Diagram Dr. Hoyi Siantoresmi (dokpri)
Direktur RS Jantung Diagram Dr. Hoyi Siantoresmi (dokpri)

Paska operasi bedah bypass jantung

Kelebihan lain dari penanganan operasi bedah bypass jantung di RS Jantung Diagram adalah proses pemulihan atau masa recovery yang relatif cepat. Mobilisasi dini dan program rehabilitasi medik yang terpadu dengan perawatan pasien mempunyai andil dalam mempercepat pemulihan pasien pasca operasi.

Pasca operasi, setelah pasien pulang ke rumah, perawat RS Jantung Diagram akan melakukan pemantauan setiap hari melalui telepon atau whatsap. Tujuannya, agar pasien dapat merawat luka operasi secara baik dan benar, juga minum obat secara teratur, sampai waktunya kontrol kembali ke RS Jantung Diagram.

Bagi pasien dari luar Jakarta, RS Jantung Diagram menyediakan Guest House bagi pasien dan keluarganya yang ingin tinggal sementara di Jakarta sampai kondisinya pulih kembali.

Sudah banyak pasien yang berhasil dilakukan tindakan operasi bedah bypass jantung di RS Jantung Diagram. Mereka menjalani hidup secara normal sampai bertahun-tahun setelah dilakukan tindakan tersebut.

Seperti yang disampaikan salah satu pasien, Wendy  yang belum lama ini sudah melakukan operasi bypass jantung di RS Jantung Diagram. Dalam testimoninya yang disampaikan melalui rekaman video, dia mengatakan, setelah operasi ia bisa menjalani aktifitasnya secara normal.

Ia yang tadinya ketika berjalan dada terasa perih, bahkan untuk jarak 100 meter, sehingga ia harus banyak beristirahat, kini tidak lagi. Ia bisa lanjut jalan kaki pagi lebih jauh dari itu antara 4-8 km.

"Saya semakin percaya diri. Dada juga tidak terasa sakit. Belum lama ini, saya bisa bersepeda hingga ke Puncak Bogor tanpa ada keluhan. Dada terasa lebih plong," ceritanya.

Wendy mengatakan, ia terpaksa harus menjalani operasi bypass karena setelah 13 kali pasang ring, ia masih mengalami dada terasa sakit dan sesak. Setelah dicek dan diperiksa, ia pun diminta untuk segera melakukan operasi bypass, jika nyawanya ingin terselamatkan.

Begitu pula yang disampaikan pasien Daniel Kevin, usia 28 tahun. Gaya hidupnya yang tidak sehat membuatnya ia terkena serangan jantung dalam usia yang masih relatif muda.

"Saya perokok, jarang olahraga, sering makan makanan yang berlemak, sering makan junk food juga. Gaya hidup tidak sehatlah pokoknya," ceritanya.

Hingga suatu ketika ia pun mengalami serangan jantung yang semula dipikirnya masuk angin biasa. Dada sebelah kanan terasa sakit seperti ditusuk-tusuk. Serangan jantung kedua, tingkat kesakitan yang terasa di dada lebih hebat dibandingkan serangan pertama.

Setelah diperiksa oleh dr Heston G.B. Napitupulu, SpBTKV (K) -- D, pembuluh darah utama ke jantung mengalami penyumbatan 90 persen. Jadi, tidak ada pilihan lain, operasi bypass harus segera dilakukan.

Operasi bypass jantung ini bertujuan untuk meningkatkan harapan hidup pasien, pasien tidak terkena serangan jantung lagi, mengurangi gejala serangan, dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Ya, memang umur di tangan Tuhan, tetapi sebagai manusia kita tetap berusaha mencari yang terbaik.

Namun, diperlukan juga kesadaran pasien untuk memperbaiki kualitas hidupnya. Di antaranya, tidak merokok, rutin olahraga, diet protein tinggi, mengurangi stress, mengurangi koresterol, tidak minum minuman beralkohol, tidak bergadang, dan perlu juga memperhatikan cara mengolah masakan.

Tindakan operasi bedah jantung bypass ini bisa dicover oleh BPJS Kesehatan, atau berbagai asuransi lainnya. Kalaupun bayar pribadi, biayanya sangat rasional karena sebanding dengan kualitas hidup pasien yang semakin baik dan dapat beraktifitas normal seperti biasanya.

Hadir dalam kesempatan ini, penyanyi Yana Julio dan Rieta Amalia, ibunda Nagita Slavina, yang memberikan testimoni bagaimana pelayanan RS Jantung Diagram. Meski Yana Julio berobat dan operasi memakai BPJS Kesehatan, ia dilayani dengan baik dan ramah.

Penyanyi Yana Julio saat memberikan testimoni (dokumen pribadi)
Penyanyi Yana Julio saat memberikan testimoni (dokumen pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun