Demikian kajian yang disampaikan Ibu Wahyu Diati, Direktur Sekolah Ibu Bahagia (SIB), Senin 4 Juli 2022 malam, selepas Isya secara online. Kajian rutin mingguan ini dalam rangka "mencharge" jiwa kami agar tetap terjaga keimanan kami.
Lantas, amalan-amalan apa yang dianjurkan di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah?
1. Puasa Arafah
Di dalam bulan Dzulhijjah ada satu hari yang sangat agung, yaitu hari Arafah. Pada hari tersebut disunnahkan bagi yang tidak sedang melaksanakan haji untuk melakukan puasa.
Ini adalah puasa sunnah yang dijalankan pada 9 Dzulhijjah. Puasa yang lebih afdhol dibanding puasa sunnah lainnya.
Dari Abu Qotadah, ia berkata Rasulullah SAW bersabda, "Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim no. 1162)
2. Takbir dan Berzikir
Allah berfirman, "Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan..." (Qs. Al Hajj: 28)
Ibnu 'Abbas radhiyallaahu 'anhuma berkata, "Hari-hari yang telah ditentukan adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah." Berdzikir yang lebih diutamakan adalah dengan memperbanyak takbir, tahlil dan tahmid.
Beliau berkata, "Berdzikirlah kalian pada Allah di hari-hari yang ditentukan yaitu 10 hari pertama Dzulhijah dan juga pada hari-hari tasyriq."
Rasulullah bersabda, "Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada 10 hari (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid". (HR. Ahmad, Shahih)
Bertakbir dan berzikir ini bukan hanya dilakukan di masjid atau di rumah, namun bisa dilakukan di mana dan kapan saja. Para Sahabat Nabi pun sengaja melakukannya di tempat-tempat keramaian seperti pasar.