Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pembubaran Panitia Pelepasan Siswa Kelas 9 SMPN 1 Depok Penuh Keakraban

2 Juli 2022   21:22 Diperbarui: 3 Juli 2022   05:46 1008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senyum merekah usai tukaran kado (dokumen pribadi)

Jumat 1 Juli 2022, ada undangan pembubaran panitia pelepasan siswa kelas 9 SMP Negeri 1 Depok Angkatan 62. Panitia ini terdiri dari koordinator kelas (korlas) 9A - 9K.

Kegiatan "wisuda" kelas 9 sendiri sudah terlaksana pada 2 Juni 2022 dengan lancar dan meriah bertempat di sekolah. Itu artinya, tuntas sudah tanggung jawab panitia menjalankan tugasnya masing-masing.

Para korlas bertemu di Toki Toki Cafe & Kitchen di Graha Semesta, jalan Sersan Anning, Pancoranmas, Depok, Jawa Barat. Tidak begitu jauh dari Jembatan Panus. Akses ke sini cukup mudah karena berada di pinggir jalan. Bisa ditempuh dengan angkot juga.

Baca juga: Perpisahan SMP Negeri 1 Depok Meriah, Sarat Budaya Betawi

Ternyata, kafe ini tempat kuliner baru. Benar-benar masih fresh. Baru sebulan ini dibuka. Dari empat lantai Graha Semesta, cafe ini berada di lantai 4 dan rooftop. Untuk bisa ke lantai 4, pengunjung bisa lewat lift atau tangga. Sedangkan ke rooftop melewati tangga.

Tempat ini cukup menarik. Di  dindingnya dipenuhi dengan beragam tulisan motivasi. Meja dan kursi juga tertata rapi. Ada sofa dan kursi biasa. Mau makan berdua, bisa. Berempat atau lebih, juga bisa.

Di sini, bisa karaokean juga lho. Ada live musicnya juga. Jadi, yang biasa menyanyi, nah bisa meluapkannya dengan bernyanyi di sini. Apalagi tidak ada limit waktu. Menyanyi sepuasnya. Asal tidak mengganggu pengunjung lain saja ya.

Sementara di rooftop tidak kalah asyik juga. Mungkin akan lebih asyik jika menjelang senja dan malam hari. Biar bisa melihat langit yang teduh dan cahaya bintang yang gemerlap. Sambil menatap masa depan juga boleh.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Kembali ke acara pembubaran panitia. Dibuka dengan ucapan sepatah dua patah dan laporan pertanggungjawaban dari Ketua Panitia Emma Virolita.

Dalam laporannya, ia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh anggota panitia atas kerjasamanya sehingga pelaksanaan kegiatan berjalan lancar, sukses, bahkan meriah.

Setelah itu, dilanjutkan dengan pemotongan kue. Ceritanya sekaligus "memeringati" dies natalis ke-62 SMP Negeri 1 Depok, meski lahirnya SMP ini pada 25 Mei. Tidak apa-apalah sudah satu bulan lewat.

Diiringi dengan lagu "Selamat ulang tahun" yang dibawakan group band Jamrud, potongan-potongan kue ini diberikan kepada pihak sekolah yang turut menghadiri. 

Sebagai ucapan terima kasih atas support yang sudah diberikan sehingga acara pelepasan berjalan sesuai rencana. Para korlas juga menerima potongan kue ini.

Baca juga: Staycation di Villa Puncak, Cara "Healing" Siswa 9A SMP Negeri 1 Depok

Acara berlanjut dengan tukaran kado yang setiap kado diberi nomor. Dalam undangan memang disampaikan untuk membawa kado untuk memeriahkan acara.

Para korlas akan mengambil kado yang sesuai dengan nomor kocokan yang diambilnya. Jika nomor 1, ambil kado yang bernomor 1, nomor 16 berarti berhak mendapatkan kado bernomor sama. Begitu seterusnya.

Ketika kado dibuka bersama-sama, kami tertawa. Ada yang dapat sabun mandi cair, bingkai foto, masker, minyak goreng, kaca makeup, kantong belanja, lunch box, topi, dan lain-lain.

Acara dilanjutkan dengan berbagai lomba seperti tebak gaya, konsentrasi "benar salah, benar salah", dan tentu saja karaoke,  lomba yang paling ditunggu-tunggu.

Senyum merekah usai tukaran kado (dokumen pribadi)
Senyum merekah usai tukaran kado (dokumen pribadi)

Beberapa peserta menunjukkan kemampuannya bernyanyi diiringi tepuk tangan "penonton". Dari sekian peserta didapatkan 3 pemenang.

Lomba-lomba ini buat lucu-lucuan dan seru-seruan saja. Biar suasana semakin hangat. Hadiahnya juga seru berupa terigu, kecap, dan minyak goreng. Sesuatu yang dibutuhkan kaum ibu hahaha...

Terus terang menjadi koordinator kelas bukan perkara mudah. Apalagi "jabatan" ini ditunjuk oleh wali kelas. Jadi, tidak bisa menolak juga.

Wali kelas melihat wali murid yang ditunjuk memiliki kemampuan dan kesanggupan menjalankan amanah. Bagi wali murid sendiri, adalah satu kehormatan menjadi "orang pilihan".

Menjadi korlas berarti harus siap waktu, pikiran, tenaga, mental, dan materi. Terutama saat harus menghadiri undangan rapat. 

Syukurlah, korlas 9A yang diwakili oleh 3 wali murid, yaitu Mama Dzaki, Mama Rizki Nur, dan Mama Najmu, yang tidak lain saya sendiri, bisa mengemban "jabatan" itu yang Insyaallah dijalankan dengan penuh amanah.

Perwakilan korlas ini bisa saling bersinergi dan berkolaborasi. Terutama bagaimana menyikapi perbedaan suara dari wali murid saat menyampaikan hasil rapat dengan pihak sekolah. 

Korlas 9A yang selalu kompak (dokumen pribadi)
Korlas 9A yang selalu kompak (dokumen pribadi)

Korlas harus bisa menjembatani dan merangkul para wali murid. Syukurlah, selama menjadi korlas, semua bisa diatasi dengan baik. 

Mungkin karena diniatkan untuk ibadah dan buat kebaikan anak-anak, jadi tugas-tugas dijalankan dengan dimudahkan dan dilancarkan. Ada saja jalan keluar untuk mengatasi suatu masalah.

Sejak para korlas ini diminta jadi panitia pelaksana kegiatan perpisahan siswa kelas 9, maka sejak itu silaturahmi yang terjalin semakin luas. Jadi lebih mengenal korlas dari kelas lain. Bukan hanya mengenal korlas di masing-masing kelas. 

Semula tidak tidak mengenal, jadi kenal. Lucunya, ada korlas yang anaknya ternyata satu TK dengan anak saya. Dan baru tahu kalau anak-anak satu sekolah di SMP dan satu kompleks juga!

Ada juga korlas yang ternyata teman semasa SMA saya di SMA Negeri 1 Depok. Seperti kisah bertemunya orang-orang yang hilang. 

Saya juga bertemu dengan korlas yang ternyata tetangga satu sektor. Kaget dong.  Sebelumnya, ia pindah ke Padang selama 6 tahun, lalu kembali lagi ke Depok. Anaknya, pindah sekolah ke SMP Negeri 1 Depok. 

Baru tahu ketika pertama kali rapat dengan pihak sekolah. Unik kan? Dan masih banyak lagi kisah-kisah unik lainnya, yang tentu akan menjadi kenangan tersendiri buat para korlas.

Pembubaran panitia yang dimulai dari pukul 14.00 dan berakhir menjelang Maghrib itu penuh keakraban dan kehangatan. Gelak tawa tiada henti. Seolah lepas beban hidup ini.

Meski panitia dan korlas sudah dibubarkan seiring dengan sudah lulusnya anak-anak, diharapkan silaturahmi harus tetap terjalin. Karena silaturahmi dapat memperpanjang usia. Betul?? Betullll...!

Sebagaimana hal itu juga dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Diriwayatkan dari Ibnu Sihab yang telah menginformasikan padaku Anas bin Malik ra., bahwa Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa yang suka diluaskan rezekinya dan dipanjangkan (sisa) umurnya, maka sambunglah (tali) kerabatnya. (HR. Bukhari)

Itu sebabnya, group WA tidak dihapus. Hanya berganti nama saja. Bagi korlas yang ingin ke luar dari group dipersilakan. Bagi yang tidak juga dipersilakan. Intinya, kehadiran group ini untuk tetap menjaga silaturahmi yang sudah terjalin dan terbina selama ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun