Lomba-lomba ini buat lucu-lucuan dan seru-seruan saja. Biar suasana semakin hangat. Hadiahnya juga seru berupa terigu, kecap, dan minyak goreng. Sesuatu yang dibutuhkan kaum ibu hahaha...
Terus terang menjadi koordinator kelas bukan perkara mudah. Apalagi "jabatan" ini ditunjuk oleh wali kelas. Jadi, tidak bisa menolak juga.
Wali kelas melihat wali murid yang ditunjuk memiliki kemampuan dan kesanggupan menjalankan amanah. Bagi wali murid sendiri, adalah satu kehormatan menjadi "orang pilihan".
Menjadi korlas berarti harus siap waktu, pikiran, tenaga, mental, dan materi. Terutama saat harus menghadiri undangan rapat.Â
Syukurlah, korlas 9A yang diwakili oleh 3 wali murid, yaitu Mama Dzaki, Mama Rizki Nur, dan Mama Najmu, yang tidak lain saya sendiri, bisa mengemban "jabatan" itu yang Insyaallah dijalankan dengan penuh amanah.
Perwakilan korlas ini bisa saling bersinergi dan berkolaborasi. Terutama bagaimana menyikapi perbedaan suara dari wali murid saat menyampaikan hasil rapat dengan pihak sekolah.Â
Korlas harus bisa menjembatani dan merangkul para wali murid. Syukurlah, selama menjadi korlas, semua bisa diatasi dengan baik.Â
Mungkin karena diniatkan untuk ibadah dan buat kebaikan anak-anak, jadi tugas-tugas dijalankan dengan dimudahkan dan dilancarkan. Ada saja jalan keluar untuk mengatasi suatu masalah.
Sejak para korlas ini diminta jadi panitia pelaksana kegiatan perpisahan siswa kelas 9, maka sejak itu silaturahmi yang terjalin semakin luas. Jadi lebih mengenal korlas dari kelas lain. Bukan hanya mengenal korlas di masing-masing kelas.Â
Semula tidak tidak mengenal, jadi kenal. Lucunya, ada korlas yang anaknya ternyata satu TK dengan anak saya. Dan baru tahu kalau anak-anak satu sekolah di SMP dan satu kompleks juga!