Pagi harinya digunakan untuk berpuasa, dan bertasbih pada malam hari sampai datang waktu pagi lagi. Maryam tidak pernah meninggalkan mihrabnya kecuali hanya untuk bekerja dan berhajat ke kamar mandi.
Maryam selalu menjaga kehormatannya di mihrab. Menjadikan seorang pembelajar yang cerdas. Pandai membaca tulis dan menguasai bahasa Arab. Terjaga kesuciannya dari apa yang dilihat, disentuh, dimakan, serta memiliki kedekatan dengan Allah
Di mata Allah SWT, Maryam adalah wanita yang benar-benar suci dan mulia. Menjaga kehormatan dirinya dan kesuciannya dari segala yang merusak hubungannya dengan Allah Swt. Itu sebabnya ia disebut "Sang Perawan Suci".
Karena kesuciannya, Allah pun menganugerahkan seorang putra di kandungannya saat ia masih gadis. Hamil tanpa adanya seorang suami.
"(ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan Dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-KitabNya, dan Dia adalah Termasuk orang-orang yang taat" (QS. At-Tahrim: 12)
Saat hamil inilah, perjalanan hidup Maryam sangatlah tidak mudah. Banyak orang menggunjingnya. Meski begitu, ia tetap sabar dan tetap taat pada Allah SWT. Ketika ia mengetahui hamil tanpa seorang laki-laki, ia mengasingkan diri. Itu dilakukannya demi keselamatan bayinya.
Maryam hamil sembilan bulan seperti umumnya perempuan hamil lainnya. "Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh." (QS. Maryam: 22).
"Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata: "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan." (QS. Maryam: 23)
Maryam yang banyak menghadapi ujian berupa celaan dan fitnah namun dengan penuh kesabaran, keluhuran budi pekerti, kekuatan iman, dan keikhlasan dalam menghamba kepada Allah SWT, Maryam mampu meningkatkan ketakwaannya kepada Allah.
Dari kisah ini kita menyadari, sungguh Allah SWT tidak akan meninggalkan hambaNya. Allah Mahamengetahui setiap doa yang terucap maupun tidak terucap. Jika kita bersabar atas segala ujian yang diberikan Allah, maka mengalirlah kebaikan dan pahala yang tidak terhitung.
Rahmat Allah SWT adalah kekal bagi mereka yang memegang teguh iman mereka.