Dikatakan, menjelang Idul Adha 1443 H, jumlah muatan hewan ternak sapi pada KM Camara Nusantara, kapal ternak yang dioperasikan oleh Pelni akan terus meningkat.
Menteri menegaskan, penyakit mulut dan kuku ini sangat serius. Karena itu, sangat serius juga ditangani pemerintah. Masalah PMK tidak boleh dianggap ringan.
Pengiriman hewan ternak ini bagian dari upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban jelang Iduladha. Dengan kapal ternak via tol laut ini Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mempercepat lalu lintas ternak.
Kementan sendiri tengah berupaya mendatangkan 3 juta dosis vaksin darurat untuk menanggulangi dan menekan penyebaran PMK. Ketiga juta dosis vaksin PMK tersebut akan didatangkan dari Perancis, Australia, Brazil dan Selandia Baru. Estimasi kedatangan vaksin di tahap pertama adalah di minggu kedua Juni 2022.
"Kita punya populasi hewan sapi sebanyak 18 juta, yang terkena sekitar 116 ribu. Tetapi tidak boleh sedikitpun kita lengah. Sebelum Idul Adha vaksin darurat dari beberapa negara juga sudah kita siapkan," tandas mentan.
Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Bambang turut hadir mendampingi. Sebelum meninjau ke kapal, Kepala Barantan menyampaikan laporan data pelepasan pemasukan domestik sapi potong 28 April -- 10 Juni 2022 kepada Menteri Pertanian.
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok mencatat total pemasukan sapi potong domestik telah mencapai 8.041. Dengan rincian Provinsi asal NTT & NTB untuk Pelabuhan Laut Tanjung Priok, dan Provinsi NTB serta Bali untuk Pelabuhan Rakyat Sunda Kelapa.
Kementerian Pertanian dengan kementerian dan lembaga terkait lainnya bersama-sama meningkatan kewaspadaan terhadap PMK.
"Kita saling bersinergi untuk memastikan kelancaran mobilitas ternak jelang Iduladha bulan Juli mendatang," kata Bambang.
Ada pun gejala-gejala hewan terkena PMK yaitu demam hingga 39-41 derajat celcius, terjadi pembengkakan kelenjar, terutama di daerah mandibula/rahang bawah. Selain itu, terdapat luka di sekitar mulut, moncong, gusi, kuku, hingga ambing atau payudara.
Produksi air liur juga tinggi, hewan ternak kesulitan menelan makanan dan tidak mau makan. Hewan bernapas dengan cepat dan kesulitan berdiri. Luka pada kuku mengakibatkan kuku ternak terlepas.