Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Psikotes, Tidak Hanya untuk Mengetahui IQ!

4 Juni 2022   21:51 Diperbarui: 5 Juni 2022   11:00 1075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya juga sempat bertanya, ini sih iseng-iseng saja, apakah penguji psikotest harus psikolog? Apakah sarjana pendidikan bisa menjadi penguji? 

Dia bilang, seseorang dengan latar belakang sarjana pendidikan bisa juga jadi penguji. Tetapi sebelum menjadi penguji, orang tersebut harus mengikuti pendidikan terlebih dulu. 

Sementara jika ia seorang psikolog ya tidak perlu lagi mengikuti pendidikan. Bisa langsung menjadi penguji.

Sebelum meninggalkan ruangan, saya pun mengucapkan terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun