Dikatakan, aspek kemampuan dasar digunakan untuk mengetahui kecerdasan secara umum atau kecerdasan secara spesifik. Seperti inteligensi umum, daya ingat, kemampuan menganalisa, kemampuan numerikal, kemampuan verbal dan non verbal serta kreativitas.
Adapun aspek sikap kerja digunakan untuk mengetahui semangat belajar, motivasi berprestasi, ketelitian, konsentrasi, kecepatan kerja dan lain sebagainya.
Sedangkan aspek kepribadian digunakan untuk mengetahui stabilitas emosi, tingkat kepercayaan diri, kemampuan penyesuaian diri, kemandirian dan lain sebagainya.
Tujuan psikotes untuk mengetahui kebiasaan dan perilaku siswa terutama saat menghadapi berbagai situasi. Memang belum bisa secara utuh menggambarkan karakter seseorang, namun tes psikologi ini diyakini sangat membantu memberikan informasi penting dan menonjol dari siswa.
"Memang bermanfaat begitu buat siswa? Kalau untuk melamar pekerjaan atau uji kelayakan okelah, memang perlu, tapi siswa SMP?" tanya saya ketika saya berhadapan dengannya.
"Banyak manfaatnya, Bunda," kata psikolog yang saya perkirakan masih berusia 25an itu. Saya lupa namanya, padahal sudah saya tanyakan langsung ke orangnya.
Dia menyebutkan beberapa manfaat psikotes di antaranya, bisa memahami gambaran umum karakteristik siswa.
Selain itu, bisa memahami gambaran umum kebiasaan siswa. Psikologi sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku seseorang. Jadi, kemudian kebiasaan siswa bisa diidentifikasi melalui beberapa macam tes psikologi.
"Dengan psikotes dapat pula melihat bagaimana reaksi siswa saat menghadapi permasalahan tertentu," terangnya.
Manfaat lainnya, bisa mengukur kemampuan dan potensi siswa. Dengan tes tertentu dapat diketahui di bagian mana saja siswa lebih unggul dan memiliki potensi. Juga dapat mengukur minat dan bakat siswa.