Suami lantas mengajak kami untuk mendaki ke puncak Gunung Sumbing, Jawa Tengah, pada 17 Agustus 2022 dalam rangka memeringati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Tentu saja bersama Mapala UI. Mendengar ajakan tersebut jelas saya senang.
Bagi saya, mendaki gunung itu mengasyikkan. Melihat kedekatan suami sebagai ayah dengan anak kami, tentu sesuatu yang membahagiakan buat saya sebagai ibu dan isteri.
Menurut saya sangat bermanfaat juga. Terkadang jika di rumah anak enggan banyak bercerita, bisa jadi saat mendaki ada komunikasi yang lebih menarik antara anak dan ayah. Sehingga anak menjadi lebih terbuka dan terbawa ketika berada di rumah.
Mendaki kan tidak  sekadar melibatkan aktifitas fisik semata. Namun juga menikmati suasana, menyaksikan tumbuh-tumbuhan dan satwa. Berbincang dalam udara segar ditambah dengan pemandangan alam, biasanya hubungan dan suasana hati menjadi lebih baik.
Nah, manfaat buat anak saya, bisa menjadi semacam terapi bagi kesehatan jiwanya. Jadi, mendaki ini insyaallah sehat fisik, sehat jiwa.
Jadi, anak saya bisa lebih "menyadari" betapa hebatnya sang Pencipta yang menciptakan alam semesta dan segala isinya.
Demikian cerita saya dan anak pertama saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H