Setiap Kamis group Ayo Ngaji mengadakan kajian muslimah. Di bulan Ramadhan ini, kajian yang biasanya diadakan selepas ashar, berganti setelah shalat subuh.
Kajian disampaikan oleh Ustadzah Lissa Malike LC, yang pada Kamis lalu mengupas "Amalan Calon Penghuni Syurga di Bulan Ramadhan". Berikut penuturannya.
Sebenarnya, amalan-amalan di bulan Ramadhan itu banyak sekali. Sejatinya, setiap amalan ibadah dan kebaikan yang dikerjakan di bulan Ramadhan akan mendapatkan pahala dari sisi Allah.
Abu Hurairah ra bercerita bahwa Rasulullah saw bersabda. "Jika telah datang bulan Ramadhan maka pintu-pintu surga akan dibuka, tidak ada satupun ditutup, pintu-pintu neraka akan ditutup, tidak satupun dibuka, dan setan-setan akan dibelenggu dengan rantai." (HR. Bukhari dan Muslim)
Namun, ustadzah mengambil 4 amalan utama dibandingkan amalan-amalan yang lain. Karena amalan-amalan ini langsung disebutkan di pintu-pintu syurga.
"Orang yang menjalankan salah satu amalan ini saja sudah Allah sediakan pintu syurga berdasarkan amalan tersebut," kata ustadzah Lissa.
Empat amalan penghuni surga
1. Puasa
Puasa yang dilakukan di bulan Ramadhan adalah wajib sebagaimana firman Allah dalam surat Albaqarah ayat 183:
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa."
Sangat disayangkan, jika orang yang mengaku beriman tetapi tidak mau berpuasa. Berarti, ia belum beriman pada Allah baru sebatas bersyahadat saja.
Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dan menyakini puasa adalah perintah Allah, Allah menyediakan satu pintu surga Arrayyan, yang dikhususkan untuk orang yang berpuasa. Termasuk orang-orang yang berpuasa di luar bulan Ramadhan.
 "Di surga ada delapan pintu. Salah satu pintunya disebut Ar Rayyan yang tidak dimasuki kecuali oleh orang yang berpuasa. Setelah mereka masuk, maka ditutuplah pintu itu, dan tidak ada yang masuk selain mereka" (HR Bukhari dan Muslim).
Kita sudah memegang kunci pintu syurga ini, sekarang bagaimana kita menjaga kunci itu selama hayat kita.
Puasa juga bisa memberikan syafaat kepada orang yang berpuasa. Dengan catatan, puasa yang berkualitas. Tidak sekedar menahan haus dan lapar dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Puasa bukan sekedar judulnya. Tetapi seluruh tubuhnya juga ikut berpuasa.
Dari Sayyidina Abdullah bin Amr RA, Baginda Rasulullah SAW bersabda,
"Puasa dan Alquran akan memberi syafaat kepada seorang hamba. Puasa akan berkata "Wahai Rabbku, aku telah menghalanginya dari makan dan minum siang hari, maka terimalah syafaatku untuknya. Alquran berkata, 'Wahai Rabbku aku telah menghalanginya tidur malam hari terima syafaatku untuknya.' Maka kedua syafaat tersebut diterima."
2. Ta'amul Quran atau berinteraksi dengan Alquran
Sejauhmana kedekatan kita pada Alquran. Apalah semakin jauh, atau semakin dekat? Alquran adalah petunjuk hidup, pedoman hidup, penerang, penenang, dan obat hati.
"Siapapun yang menjadikan Alquran sebagai panduan hidup, maka tidak ada yang akan dia dapatkan selain kemuliaan" (QS Al-Anbiyaa [21]: 10).
"Namun, siapa pun yang berpaling dari tuntutan Alquran, maka Allah akan memberikan kesempitan dalam hidupnya" (QS Thahaa [20]: 124).
Syarat paling mendasar dalam berinteraksi dengan Alquran adalah bagaimana kita mampu menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup sehari-hari.
"Bacalah Alquran, maka sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat memberi syafaat kepada pembacanya." (HR Imam Muslim)
Syafaat Alquran ini tidak hanya di akhirat nanti, tetapi juga ketika di dalam kubur. Alquran menjadi tameng dari siksa kubur. Alquran yang akan menemani dan menerangi alam kubur. Alquran akan datang untuk menyelamatkan.
Lalu api itu bertanya: Mengapa engkau berbuat demikian, demi Allah ia tidak pernah berbuat untukmu? Lalu Alquran berkata, "Bukankah dahulu aku berada di mulutnya."
3. Banyak beristighfar pada saat sahur
Sebagian kita mengira waktu sahur hanyalah waktu untuk menyantap makanan. Padahal waktu tersebut bisa pula kita gunakan untuk memanjatkan doa kepada Allah Ta'ala, untuk memohon setiap hajat-hajat kita.
Waktu sahur artinya sepertiga malam terakhir saat Allah turun dari langit dunia. Sahur adalah waktu yang tepat untuk memanjatkan doa.
Jadi, berdoalah sebelum menyantap makan sahur, Insya Allah doa kita akan dikabulkan oleh Allah, sebagaimana dijelaskan Nabi Muhammad dalam sabdanya:
"Rabb kita Tabaraka wa Taala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah berfirman, "Siapa saja yang berdoa kepadaKu, niscaya akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepadaKu, niscaya Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepadaKu, niscaya akan Aku ampuni." (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Selain berdoa, perbanyak istighfar di waktu sahur. Tidak harus usai shalat. Tetapi ketika menyiapkan sahur, memasak, mencuci piring atau dalam aktifitas apapun.
"Jadi, buat ibu-ibu yang sedang menyiapkan sahur, bisa sambil beristighfar, memohon ampunan pada Allah," kata ustadzah.
Sebagaimana Allah berfirman, "(Juga) orang yang sabar, orang yang benar, orang yang taat, orang yang menginfakkan hartanya, dan orang yang memohon ampunan pada waktu sebelum fajar." Â (QS. Ali Imran: 17).
Waktu sahur adalah waktu di penghujung malam menjelang shubuh. Keutamaannya tidak didapatkan pada waktu-waktu selainnya.
"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan di mata air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik; Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah)." (QS. Al-Dzariyaat: 15-18)
4. Bersedekah karena Allah
Allah berfirman di dalam  Surat An-Nisa ayat 114 : "Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisik-bisikan mereka, kecuali (bisik-bisikan) orang yang menyuruh bersedekah, atau berbuat kebaikan, atau mendamaikan di antara manusia. Dan siapa yang berbuat demikian dengan maksud mencari keridhoan Allah, tentulah Kami akan memberi kepadanya pahala yang amat besar."
Kalau kita diberi rezeki dan bersyukur, maka jika bersedekah karena Allah, Allah akan memberikan balasan yang berkali-kali lipat. Kita tidak akan miskin karena bersedekah, justru sebaliknya.
Allah menjamin tidak akan berkurang harta seseorang bila ia membelanjakannya di jalan Allah Ta'ala. Bahkan, harta yang disedekahkan akan diganti dengan berlipat ganda, dan malaikat akan mendoakan orang yang bersedekah.
Rasulullah saw bersabda,
"Barangsiapa membelanjakan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga: 'Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan.'
Jika ia berasal dari golongan orang-orang yang suka mendirikan salat, ia akan dipanggil dari pintu salat, yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu jihad, jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah." (HR. Bukhari dan Muslim)
Demikian. Semoga kita dapat mengamalkannya dan menjadi bekal kita di kehidupan akhirat nanti. Mari manfaatkan bulan puasa ini dengan sebaik-baiknya.
Wallahu'alam bisshowab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H