Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Teknik Endoskopi Ini Bisa Atasi Saraf Kejepit Tanpa Harus Rawat Inap

4 April 2022   13:29 Diperbarui: 4 April 2022   13:32 1088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.B (dokumentasi Klinik Lamina Pain and Spine Center)

Saat alami saraf terjepit, tubuh bakal mengirimkan "sinyal" berupa nyeri. Nah, sinyal ini sebaiknya tidak kita abaikan begitu saja. Jika kita abai dikhawatirkan kerusakan saraf menjadi komplikasi.

Masalah saraf kejepit ini bisa terjadi karena faktor usia. Lazimnya, semakin bertambah usia, diskus vertebra (penghubung antara tulang) menjadi tidak fleksibel dan mudah robek.

Bisa juga karena melakukan aktivitas yang memberatkan tulang belakang, misalnya mengangkat beban berat. Atau juga karena cedera tulang belakang.
 
Kondisi ini  bisa dialami  oleh segala usia. Namun, paling sering sih menyerang usia 30-50 tahun dan puncaknya pada 40-45 tahun.

dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.B (dokumentasi Klinik Lamina Pain and Spine Center)
dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.B (dokumentasi Klinik Lamina Pain and Spine Center)
Dikatakan, pengobatan saraf kejepit terbagi dua. Untuk kasus ringan bisa diatasi dengan melakukan tindakan konservatif berupa obat-obatan dan fisioterapi.

Namun, jika nyeri tidak juga kunjung hilang atau bahkan bertambah parah, biasanya pasien dianjurkan untuk ditangani dengan tindakan pembedahan. Yaitu dengan teknik konvensional dan teknik minimal invasif (modern).

Sayangnya, kebanyakan pasien kerap kali khawatir dengan tindakan operasi konvensional ini. Wajar khawatir mengingat operasi konvensional atau laminektomi membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam.

Belum lagi risiko terjadinya infeksi pada luka karena membutuhkan sayatan yang besar. Atau juga risiko kegagalan ditambah waktu penyembuhan yang cukup lama.

Nah, dengan teknik bedah minimal invasif resiko itu bisa dikurangi. Tindakan endoskopi PELD/PSLD Joimax dari Jerman bisa menjadi solusi terkini atasi nyeri akibat saraf kejepit.

Dibandingkan operasi konvensional, kata dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.BS. endoskopi Percutaneous Lumbar Disectomy (PELD) dan Percutaneous Stenoscopy Lumbar Decompression (PSLD) Joimax ini lebih efektif, efisien, dan aman dalam berbagai hal.

"Tindakan endoskopi ini hanya dilakukan dengan membuat sayatan kecil sebesar 7 mm atau kurang dari 1 cm. Berbeda dengan operasi konvensional yang membutuhkan sayatan sekitar 15 cm," jelas dr. Mahdian.

Waktu yang dibutuhkan untuk tindakan endoskopi PSLD ini jauh lebih cepat. Hanya sekitar 30-45 menit. Risiko komplikasi atau trauma pada jaringan juga minimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun