Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Detik-Detik Menuju Ramadhan

26 Maret 2022   06:31 Diperbarui: 26 Maret 2022   06:44 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ramadan tinggal hitungan hari. Ya, beberapa hari lagi umat Islam memasuki bulan Ramadan 1443 Hijriah. Itu artinya, umat Islam bersiap berpuasa selama sebulan penuh.

Di dalam bulan Rmadhan, kita berpuasa setiap hari. Menahan haus dan lapar dari mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Pertanyaannya, sudah siapkah kita? Apa yang sudah kita persiapkan menyambut bulan suci Ramadhan? Apakah kita sudah mensucikan hati kita? Apakah puasa yang kita jalani nanti akan sia-sia?

Seperti biasa, setiap Kamis sore diadakan Kajian Muslimah yang diadakan Group AyoNgaji. Kajian yang disampaikan oleh Ustadzah Hj Lissa Malike, Kamis, 24 Maret 2022, ini membahas detik-detik menjelang Ramadhan.

Sebagaimana kita yakini puasa di bulan Ramadhan adalah diwajibkan. Sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 183:

"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa".

Mengapa perintah puasa ditujukan kepada orang yang beriman? Bukan "hai manusia" atau orang-orang Islam"? Bukankah ibadah puasa wajib untuk seluruh orang Islam?

Jawabannya, karena orang yang melaksanakan ibadah wajib adalah orang yang beriman kepada Allah. Beriman adalah syarat melakukan ibadah kepada Allah.

Dikarenakan orang beriman yakin dengan apa yang dilakukannya. Tidak semua orang Islam itu juga beriman. Beragama Islam, tetapi benih keimanan tidak tumbuh baik dalam dirinya.

Keimanan itu kelanjutan dari keislaman. Seseorang yang beriman berarti dalam dirinya sudah tumbuh benih-benih keimanan kepada Allah SWT.

Dalam diri "orang-orang yang berimanlah" panggilan puasa akan disambut dengan sukacita.

Apa itu puasa? Puasa adalah membangun kekuatan jiwa, kekuatan akidah, kekuatan keyakinan pada Allah, kekuatan untuk mengakui Tuhan, kekuatan percaya bersandar pada Allah  agar bisa selalu komitmen pada ketaatan dan kebaikan.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Persiapan menyambut Ramadhan

Malam nisfu syaban atau malam pertengahan menuju Ramadan sesungguhnya menjadi awal umat Islam siap-siap menyambut Ramadan. Malam dibukanya pintu-pintu keberkahan dan ampunan.

Karena itu, umat Islam disarankan untuk memperbanyak ibadah sunah. Seperti shalat sunah, terutama shalat malam atau shalat tahajud, puasa sunnah, membaca Alquran, dan berzikir.

Mengingat, malam nisfu syaban sudah lewat, maka hal-hal ini harus menjadi perhatian umat Islam menuju detik-detik memasuki bulan Ramadhan.

Pertama, bersihkan hati, luruskan niat
Dalam menyambut Ramadhan umat Islam harus memiliki hati yang bersih. Tidak ada rasa benci, tidak ada rasa permusuhan.

Sudah tidak ada lagi rasa kekesalan dengan sesama. Tidak ada lagi keluhan-keluhan terhadap hak-hak Allah SWT yang harus kita jalankan.

Kalau masih ada pertengkaran atau slek sehari menjelang Ramadhan, misalnya, harus segera meminta maaf.

Kedua, Ramadhan harus disambut dengan pengetahuan yang mendalam mengenai puasa di bulan Ramadhan. Jangan sampai kita melakukan puasa tanpa disertai ilmu. Agar puasa dan ibadah lainnya berjalan sempurna.

"Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak." (HR. Muslim)

Ketiga, berdoa. Rasulllah SAW mengajarkan kepada kita tentang sebuah do'a menjelang Ramadhan,
"Ya Allah berkahilah kami di Bulan Rajab  dan Sya'ban dan sampaikan usia kami di Bulan Ramadhan".

Keempat, bertaubat. Sebelum memasuki bulan suci Ramadhan alangkah baiknya jika diri kita bersuci terlebih dahulu.

Caranya dengan melakukan shalat sunat taubat.  Yaitu shalat untuk memohon ampun kepada Allah SWT atas dosa-dosa yang pernah diperbuat.

Dengan harapan Allah mengampuni segala dosa-dosa yang sudah diperbuat. Juga sebagai peringatan diri kita untuk tidak mengulangi perbuatan maksiat dan dosa seperti itu lagi.

Waktu yang disarankan antara Magrib dan Isya. Mengerjakan shalat sunnat taubat sama halnya dengan mengerjakan shalat shalat sunnat lainnya.

Banyaknya rakaat, boleh oleh 2-6 rakaat paling banyak, dan ditutup dengan memperbanyak istighfar.

Jangan lupa untuk bermaafan dengan sanak keluarga dan teman-teman. Kenapa penting?

"Sesungguhnya Allah melihat pada malam pertengahan Syaban. Maka dia mengampuni semua makhluknya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan." (HR Ibnu Mahah dan Ath-Thabrani)

Taubat menunjukkan tanda totalitas seorang dalam menghadapi Ramadhan. Dia ingin memasuki Ramadhan tanpa adanya sekat-sekat penghalang yang akan memperkeruh perjalanan selama mengarungi Ramadhan.

Kelima, menyambutnya dengan penuh suka cita mengingat Allah menjanjikan banyak keberkahan di bulan Ramadhan.

Rasullullah berkata, "Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah telah mewajibkan padamu berpuasa di bulan itu. Dalam bulan itu dibukalah pintu-pintu langit, dan ditutuplah pintu-pintu neraka, dan syaitan-syaitan dibelenggu.

Pada bulan itu terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Siapa yang tidak memperoleh kebajikan di malam itu, maka ia tidak memperoleh kebajikan apapun." (HR Ahmad)

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Keistimewaan bulan Ramadan

1. Penuh keberkahan
Allah mewajibkan umat Islam berpuasa di bulan Ramadan dan menjanjikan pahala yang berlimpah bagi orang-orang yang berpuasa.

Beramal di bulan Ramadan sangat berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Mengapa? Di bulan Ramadan setiap amal akan dilipatgandakan hingga 700 kali lipat. Apalagi pahala puasanya.

Jangan disia-siakan. Bayangkan, berapa banyak amalan yang kita lakukan selama Ramadhan. Amalan wajib dan sunah. Dikalikan dengan 700 kali lipat kebaikan. Hasilnya, tidak terhingga.

Dalilnya apa? Rasulullah SAW bersabda, "Semua amalan anak Adam akan dilipatgandakan (balasannya): satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Dengan syarat berpuasa." (HR Muslim).

Puasa adalah ibadah yang hanya Allah dan yang berpuasa saja yang mengetahui.  Berbeda dengan shalat, zakat, sedekah dan berhaji yang ibadahnya dapat dilihat oleh orang.

Karena itu, Allah memberikan ganjaran pahala dan kebaikan yang berkali-kali lipat, bahkan hingga tidak terbatas.

2. Doa yang maqbul
Berkata Rasulullah saw, "Terdapat tiga kaum yang doanya tidak akan ditolak: imam yang adil, orang yang puasa sampai dia berbuka, dan orang yang teraniaya." (Hadis Riwayat Abu Hurairah ra)

Orang yang berpuasa menahan lapar dan haus. Pasti menjaga isi perutnya dari segala makanannya, otomatis juga pasti menjaga kehalalannya.

Dari makanan yang halal inilah, maka terkabulnya doa. Dari terkabulnya doa, maka diterimalah ibadah puasanya dan seluruh amal shaleh yang dilakukannya.

Makanan yang halal yang masuk ke dalam perut kita, itulah yang menjadi penyebab terkabulnya doa kita.

Makanan halal berarti mencari dengan cara yang halal, dibeli dengan cara yang halal, didapatkan dari cara yang halal, dan diolah dengan cara halal.

Mengapa halal penting? Karena halal itu penyebabnya terkabulnya doa. Akan berpengaruh pada terkabul tidaknya doa-doa kita.

Jangan abai terhadap masalah halal dan haram jika kita ingin dikabulkan doanya oleh Allah SWT.

Sangat disesalkan seorang hamba Allah yang beriman doanya tertolak hanya karena sesuatu yang diharamkan. Makanan haram, minuman haram, baju haram, uang yang didapatkan dengan cara yang haram, cara mengolahnya haram.

Perlu dicamkan, salah satu amalan terkabulnya doa adalah memakan makanan yang halal. Sebab makanan halal baik dzat maupun cara memperolehnya mendatangkan keberkahan dan menjadi sebab terkabulnya doa.

3. Masuk syurga melalui pintu ar rayyan.
Rasul berkata, "Sesungguhnya, surga itu mempunyai sebuah pintu yang disebut Rayyan. Artinya, basah melimpah.

Dipanggil-lah pada Hari Kiamat, 'Wahai, mana orang-orang yang berpuasa?' Bila orang yang terakhir dari mereka telah masuk, maka pintu itu pun ditutup."

Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya.

Demikianlah. Semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung. Mempersiapkan diri menuju Ramadhan yang sebentar lagi tiba.

Wallahu'alam bisshowab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun