"Bedanya dengan aplikasi sejenis terlihat dari adanya transparansi dalam hal pengembalian dana, jangka waktu pembayaran lebih lama, dan biaya transaksi yang lebih fleksible," katanya.
Komisaris dan Co-Founder Vinmo, Adhi Pranata, menambahkan, pihaknya berharap aplikasi ini bisa menjadi pilihan kasbon digital utama bagi masyarakat Indonesia.
"Kami adalah asli produk Indonesia dibandingkan dengan pemain EWA yang saat ini sedang ramai yang bukan berasal dari Indonesia," katanya.
Artinya, pihaknya lebih mengetahui dan memahami kebutuhan serta kebiasaan masyarakat Indonesia dalam menghadapi situasi darurat finansial
"Lewat aplikasi ini, kami memberikan akses kepada karyawan untuk menarik upah per-hari kapanpun dan di manapun tanpa menunggu tanggal gajian. Hadir untuk membantu karyawan yang memiliki kebutuhan mendesak tanpa perlu melakukan pinjaman," katanya.Â
Dia mengatakan aplikasi ini juga menguntungkan pihak perusahaan karena tidak mengganggu cash flow perusahaan. Yang ada, malah bisa memberikan keuntungan untuk perusahaan dari setiap transaksi.Â
Ke depannya, aplikasi ini akan terus berinovasi. Tidak lagi hanya sebatas akses gaji, tetapi juga untuk berbagai kebutuhan.
Ya, fintech atau financial technology, istilah yang sudah akrab di telinga kita. Terlebih di era serba digital seperti saat ini.Â
Kehadirannya di Indonesia bagaikan jamur yang tumbuh di musim hujan. Bisa dibilang keberadaan fintech sudah mendominasi kehidupan kita sehari-hari.
Masyarakat kini bisa membayar tagihan, belanja online, memesan makanan, transfer uang, konsultasi, pengajuan asuransi, sampai meminjam uang.Â