Biasanya, pekerja baru akan mendapatkan gaji jika sudah sebulan bekerja. Entah di awal bulan, pertengahan bulan, atau akhir bulan. Tergantung dari kebijakan perusahaan. Terpenting, sudah tercatat satu bulan periode.
Suami saya, misalnya, setiap tanggal 25, baru mendapatkan gaji yang masuk ke rekeningnya. Abang saya mendapat gaji di awal bulan karena Aparatur Sipil Negara (ASN). Sedangkan saya, lebih sering di pertengahan bulan.Â
Ada yang bijak mengelola keuangan. Tidak sedikit juga yang tidak bisa mengelolanya dengan baik. Tidak heran, dengan sistem penggajian bulanan ini, rata-rata pekerja banyak menghadapi kesulitan finansial.Â
Jadi, ketika tiba-tiba ada kebutuhan mendesak yang perlu uang segera, ia lantas bingung. Kepala langsung cenat cenut.Â
Seperti tiba-tiba mendapatkan kabar orang tua tengah dirawat di rumah sakit. Tentu saja itu membutuhkan dana yang tidak sedikit.Â
Mau membantu, ternyata kondisi keuangan lagi tidak memungkinkan. Di saat bersamaan, ada keperluan lainnya yang tidak bisa ditunda seperti membayar cicilan.
Solusinya, pinjam sana, pinjam sini. Jika tidak memdapatkan pinjaman, pinjaman online menjadi solusi instan. Celakanya, ternyata, itu adalah pinjol ilegal. Solusi yang didapatkan berubah ilusi.
GetPaid start up fintech asal Singapore memperkenalkan solusi keuangan untuk pekerja. Perusahaan yang berdiri sejak Mei 2021 itu menawarkan sistem Gaji Instan atau earned wage access (EWA).Â
Marketing Manager GetPaid, Oman Rahman, menjelaskan, dengan sistem ini, memungkinkan pekerja mendapatkan gajinya lebih awal.Â
"Sehingga pekerja dapat memanfaatkan gajinya itu untuk memenuhi kebutuhan mendesak. Tidak harus lari ke pinjaman online," katanya, Selasa, 15 Maret 2022.
EWA bukan dana talangan oleh perusahaan, namun pembayaran kepada karyawan berdasarkan hasil jam kerja dan hak karyawan atas kerja kerasnya.