Jembatan ini dibangun dengan konsep modern. Di anjungan bertema kapal pinisi ada galeri apresiasi. Galeri ini bertuliskan nama-nama tenaga kesehatan yang gugur dalam menangani pandemi Covid-19 selama 2020-2021.Â
Mereka memang layak disebut juga pahlawan karena ikut berperang melawan Covid-19 demi kesehatan bangsa Indonesia. Karena itu, jasa mereka layak untuk dikenang dan diapresiasi.Â
JPO ini terbentang sepanjang 67,2 meter. Sedangkan untuk JPS sepanjang 89,7 meter. Jembatan ini juga dilengkapi sensor beban yang dipasang di anjungan pandang. Sensor ini berfungsi membatasi orang berada di atas anjungan pandang.
"Sensor beban dipasang di anjungan dengan membatasi keberadaan orang di anjungan sebanyak maks 50 orang. Walaupun sebenarnya kapasitasnya lebih dari 50 orang," ujar Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho, Hari Nugroho, sebagaimana yang saya baca di kompas.com.
Sebanyak 14 unit CCTV dipasang di seluruh area jembatan. Terakhir, jembatan ini dilengkapi oleh 470 LED dan 10 lampu RGB yang diklaim mampu menambah nilai estetika pada malam hari.
JPO ini juga dilengkapi dengan rambu-rambu, seperti rambu "dilarang melompat", "dilarang berdiri" di atas pagar pembatas. Â
Semoga saja JPO ini aman dengan adanya rambu-rambu ini dari kemungkinan orang yang kesehatan jiwanya tengah terganggu.
Puas mengitari, kami pun pulang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H