Karena itu, seorang bidan perlu untuk mempelajari pengelolaan emosi agar dapat meningkatkan kualitas kinerjanya dalam memberi pelayanan bagi pasien, yaitu ibu hamil.
3. Manajemen Stres
Banyak bidan yang masih kesulitan untuk tetap tenang saat menghadapi kondisi yang rumit atau beban pekerjaan yang semakin berat selama pandemi Covid-19.
Kemampuan manajemen stres berarti para bidan dapat mengidentifikasi sumber stres yang dialami dan menggunakan strategi koping yang berfokus pada sumber emosi dan/atau masalah yang dihadapi.
4. Perencanaan konkret
Dalam situasi krisis dan situasi yang penuh ketidakpastian kemampuan beradaptasi sangat diperlukan. Mengapa? Karena dapat berpengaruh signifikan terhadap kesehatan mental bidan.
Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan membuat perencanaan yang tepat dan efektif.
Dengan menggunakan perspektif SMART (specific, measurable, achievable, relevant, dan time-framed), para bidan dapat menyusun prioritas berdasarkan perubahan kondisi saat ini secara realistis dalam jangka pendek dan jangka panjang.
Juga mengantisipasi kemungkinan hambatan atau tantangan dengan mempersiapkan plan B. Dengan menerapkan perspektif tersebut, diharapkan dapat mengurangi kecemasan yang dirasakan oleh para bidan.
Dikatakan, keempat hal tersebut adalah keterampilan yang menjadi bekal penting bagi para bidan untuk menghadapi apapun situasi tak terduga dan penuh tekanan yang mungkin datang di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H