Menurut dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin dr. Eyleny Meisyah Fitri Sp.KK, perempuan dengan bertambahnya usia biasanya menghadapi beberapa kondisi terkait ginekologi yang berkaitan dengan perubahan hormon.
"Misalnya vagina menjadi gelap, vagina kendur atau kering yang menyebabkan nyeri saat berhubungan seksual," tuturnya dalam talkshow "Pentingnya Menjaga Peremajaan Miss V", Selasa, 8 Februari 2022, secara virtual.
Proses menopause juga bisa memengaruhi kondisi area intim. Otot-otot vagina akan mengendur dan longgar karena berkurangnya kolagen.
Kolagen adalah protein penyusun tubuh yang ada di berbagai jaringan tubuh khususnya kulit. Sebanyak 70 persen kolagen berada di kulit. Fungsinya, untuk menopang dan menjaga agar kulit tetap kencang.
Penuaan kulit mulai terjadi di usia 25 tahun. Sejak itu, setiap tahun jumlah kolagen menyusut sebesar 1 sampai 1,5 persen. Termasuk kolagen yang menyusun kulit organ intim. Jumlah penyusutan meningkat saat memasuki fase menopause.
Pada perempuan menopause atau lanjut usia, dinding vagina menipis karena kurangnya kadar kolagen dan hormon estrogen.
"Akibatnya, dinding vagina yang seharusnya tetap kencang dan elastis jadi mengendur. Biasanya jika diakibatkan oleh proses penuaan ini, vagina juga akan terasa lebih kering," tutur perempuan cantik ini.
Pada sebagian perempuan, kondisi ini bisa menjadi masalah terutama untuk kepuasan hubungan suami istri. Salah satu keluhan yang muncul karena vagina yang mengendur. Mereka khawatir Miss V kendur dan kurang mencengkram saat bercinta.
Kondisi dinding, otot, serta jaringan vagina yang melemah membuat vagina tidak bisa berkontraksi seperti biasanya. Inilah yang membuat vagina terasa tidak rapat, jadi lebih longgar. Ini bukan penyakit, melainkan kondisi medis.
"Perawatan area intim seperti vagina tidak kalah penting dari perawatan wajah dan kulit. Perawatan vagina tidak hanya memberi kesehatan secara fisik tetapi juga kesehatan secara mental," jelasnya.