Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ikan Bandeng di Tahun Baru Imlek

2 Februari 2022   20:58 Diperbarui: 2 Februari 2022   21:02 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Humas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)

Tahun Baru Imlek memang identik dengan kue keranjang, mie panjang umur, dan jeruk. Namun, ada salah satu hidangan terpenting yang wajib tersaji di tahun baru umat Konghuchu ini: ikan bandeng! 

Namun, menyajikan ikan bandeng saat perayaan Imlek menjadi tradisi warga Tionghoa yang tinggal di Indonesia. Jadi, hanya di Indonesia saja. Di negara China, sajian ikannya bukan jenis bandeng.

Ikan bandeng yang sudah dimasak ini disajikan di malam perayaan Imlek. Biasanya, masyarakat Tionghoa berkumpul satu keluarga di meja makan untuk menikmati ikan bandeng tersebut. 

Bagi masyarakat Tionghoa, ikan adalah sumber keberuntungan dan rezeki. Mengonsumsi ikan saat Imlek diharapkan bisa membawa kemakmuran dan rezeki melimpah di tahun baru. 

Dalam bahasa Mandarin, ikan disebut dengan "yu" atau "yoo". Artinya, surplus atau berlimpah. Itu sebabnya, ikan bandeng dianggap sebagai lambang harapan dan keberuntungan yang wajib disantap saat Imlek. 

Semakin besar ikan yang dibeli menyimbolkan semakin besar rezeki yang diharapkan akan diperoleh di tahun mendatang.

Alasan lain, karena bandeng memiliki duri banyak. Duri-duri ini melambangkan kehidupan manusia yang berliku. Juga menunjukkan rumitnya kehidupan. 

Karena itu, perlu kehati-hatian dan kesabaran demi menikmati hasil yang memuaskan. Seperti halnya kita saat melewati kehidupan ini harus berhati-hati agar selamat. 

Sikap kehati-hatian ini juga menggambarkan agar kita tidak putus asa menghadapi segala rintangan. Duri yang banyak juga menggambarkan rezeki tidak akan ada habisnya. 

Dalam kebudayaan.kemdikbud.go.id, disebutkan mengonsumsi ikan bandeng dalam hidangan Imlek hanya ada di Indonesia. Tradisi tersebut tidak ada dalam kultur warga negara Tiongkok. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun