Geopark Ciletuh yang berada di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, semakin populer. Terlebih sejak Geopark Ciletuh yang awalnya berstatus Geopark Nasional sudah diakui dan resmi menjadi Unesco Global Geoparks (UGG) atau world heritage (warisan dunia) pada 2018.Â
Mulai diperkenalkan sekitar tahun 2012, kemudian diakui sebagai Geopark Nasional pada 2015, lalu naik tingkat lagi menjadi Geopark Dunia pada 2018.Â
Biasanya perlu 10 tahun untuk berbenah menjadi Geopark Dunia sejak ditetapkan sebagai Geopark Nasional. Berarti, Geopark Ciletuh memang keren!Â
Sejak itu, semakin banyak yang ingin berkunjung ke Geopark Ciletuh. Termasuk saya, tentunya. Insfrastruktur menuju Geopark juga diperbagus. Jika sebelumnya berbatu dan berlumpur, sekarang beraspal beton dan mulus.Â
Baca juga:
Menegangkan! Jalur dari Geopark Ciletuh ke Puncak Darma Pacu Adrenalin
Ya, tetap terjal dan curam juga sih, tapi setidaknya semakin memudahkan wisatawan yang berkunjung ke sini. Apalagi jarak menuju Geopark Ciletuh semakin cepat setelah dibangun jalur baru di Simpang Loji dengan nama Trans Loji.
Biasanya bisa menghabiskan waktu 8 jam dari Jakarta, sekarang menjadi lebih cepat menjadi sekitar 5 jam. Kalau dari Sukabumi bisa 3 jam yang biasanya 6 jam. Ditambah disuguhi pemandangan alam yang indah-indah membuat perjalanan semakin berkesan.
Kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhan Ratu membentang sepanjang delapan Kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Luasnya mencapai 126 ribu hektar atau 30,3 persen dari luas wilayah Kabupaten Sukabumi.
Tersebar di 74 desa di 8 kecamatan Kabupaten Sukabumi, yakni Cisolok, Cikakak, Palabuhanratu, Simpenan, Waluran, Ciemas, Ciracap dan Surade. Luas banget, kan?
Baca juga:
Puncak Darma, Bukit Tertinggi di Kawasan Geopark Ciletuh, Bisa Lihat Apa Saja?