Jumat, 7 Januari 2022, saya mengambil rapor anak ketiga di SDN Depok 01, dan anak kedua di SMPN 1 Depok. Sekolahnya saling berdampingan. Jadi, saya tinggal jalan kaki saja.
Sabtu, 8 Januari 2022, giliran ambil rapor anak pertama di SMAN 3 Depok. Diawali dengan pertemuan kepala sekolah dan komite sekolah bersama orangtua murid. Baru ambil raport di kelas masing-masing.Â
Ambil rapornya sih sebentar. Pertemuan saya dengan wali kelas juga tidak lama. Kalau pun harus menunggu, waktunya digunakan mengobrol dengan orangtua murid.
Dari pertemuan saya dengan wali kelas, diinfokan pembelajaran tatap muka (PTM) tidak lagi terbatas. Mulai full 100 persen diterapkan pada 24 Januari 2022 atau di awal Februari.
Oh, jadi juga akhirnya. Surat edaran mengenai pelaksanaan PTM 100 persen ini sebenarnya sudah diinformasikan menjelang tutup tahun. Namun, masih belum ada kepastian.
Dengan PTM penuh ini berarti tidak ada lagi pembagian shift. Kelas pagi atau kelas siang. Tidak lagi belajar seminggu dua kali. Nantinya, belajar dari Senin hingga Sabtu.Â
Waktu belajar juga tidak lagi 2 jam, tapi dari pagi sampai siang, bahkan sore jika ada jam tambahan. Terlebih jika siswa duduk di kelas terakhir (kelas 6, kelas 9, kelas 12).
Dalam kondisi pandemi saat ini, PTM 100 persen dilaksanakan dengan tetap mengatur jarak antarmeja siswa. Tidak ada lagi meja siswa yang berdempetan dan teman sebangku.
Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terpapar Covid-19 di lingkungan sekolah.
Senin, 10 Januari 2022, sebelum diterapkan pada 24 Januari, sekolah anak pertama saya mulai melaksanakan apel upacara bendera. Upacara yang pertama kali dilakukan pada masa pandemi ini.Â