Nah, kalau sudah masanya MPASI, ini yang agak repot. Harus bawa bekal makanan bayi untuk anak saya. Biasanya sih saya bawa yang instan, seperti bubur dan biskuit bayi, yang tinggal diseduh pakai air hangat.
Sudah seringkali saya mengajak anak saya ikut bekerja. Membawanya ke lokasi kegiatan saya. Entah berapa kali juga ikut menginap karena kegiatan yang saya ikuti kebetulan harus menginap.
Tidak jarang saya mengajak ibu saya ketika ada agenda di sekitaran Bogor dan Puncak. Saya meminta bantuan ibu saya untuk menjaga anak saya ketika saya sedang mengikuti kegiatan. Sekalian cuci-cuci mata juga ibu saya. Melihat yang hijau-hijau dan menyegarkan.
Ketika anak saya tiga dengan jarak usia yang tidak terlalu berjauhan, saya berbagi tugas dengan suami.
Anak pertama ikut suami ke kantornya, anak kedua ikut saya, anak ketiga dititip ke ibu saya. Itu kalau si mbak yang membantu saya berhalangan hadir. Kalau ada si mbak, biasanya ibu saya ke rumah ikut mengawasi.
Terkadang saya ajak tiga anak saya ikut kegiatan saya jika lokasi kegiatan berkaitan dengan anak-anak semisal peluncuran film anak-anak, atau produk anak lainnya. Â
Jadi, terbayang kan "repotnya" saya. Tangan kanan pegang anak pertama, tangan kiri pegang anak kedua, si kecil digendong pakai gendongan bayi, dan tas berisi bawaan anak-anak menyelempang di bahu saya hahaha...
Belum lagi kalau naik kereta. Jaman dulu mah kereta belum senyaman sekarang. Butuh berjuangan hehehe...
Kalau anak saya sakit karena demam. biasanya saya memutuskan untuk tidak ke mana-mana. Terlebih jika suhu tubuhnya di atas 38 derajat selsius.
Biasanya kan anak kalau deman sering rewel. Dan, biasanya yang bisa menangani ya ibunya. Tidak jarang saya harus bergadang.
Biasanya saya baru pergi jika kondisi anak sudah dipastikan bisa ditinggal. Saya kasih catatan ke si mbak atau suami jika di rumah, obat apa yang harus dikasih kalau kondisinya belum juga membaik.