Novel Bamukmin sendiri  membantahnya. Katanya, itu lebih kepada pendapat pribadi, bukan mewakili PA 212.Â
Sebagai "massa mengambang", potensi dimanfaatkan oleh aktor-aktor politik, ya terbuka lebar. Terlebih, suara-suara umat Islam kerap diperebutkan untuk mendulang suara salah satu kontestan.Â
Lantas, apakah perlu reuni 212 diadakan? Menurut saya, di tengah pandemi Covid-19, aksi yang memunculkan potensi kerumunan massa sebaiknya tidak perlu diadakan.
Reuni bisa saja diadakan tapi dialihkan dalam bentuk silaturahmi atau diskusi atau kegiatan lainnya yang lebih bermanfaat tanpa harus turun ke jalan. Terlebih saat ini Indonesia tengah dibayang-bayangi Covid-19 varian baru.Â
Polda Metro Jaya hingga kini belum memberikan ijin, dan sudah menyatakan tidak memberikan izin penyelenggaraan Reuni 212.Â
Karena itu, jika tetap memaksa penyelenggaraan Reuni 212 di kawasan Patung Kuda, Polda Metro Jaya bakal melakukan pemidanaan.
Meski demikian, aparat kepolisian sudah siap siaga berjaga-jaga di sejumlah titik untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H