"Ya bisalah, namanya juga obat keras. Obat kanker," jawab saya sekenanya.
Padahal mah tidak ada hubungannya juga kali. Jadi, saya tidak tahu apakah suami percaya atau tidak dengan alasan saya ini. Harusnya (para) suami paham merawat wajah istri itu butuh modal yang sepertinya selembar uang merah tidak akan cukup. Betul tidak?
Untungnya, saya bukan tipe perempuan yang suka dandan. Memulas wajah dengan fondation, bedak, blush on, eye shadow, lipstiks, pensil alis, maskara, bulu mata palsu dan kawan-kawannya itu.
Entah butuh berapa modal lagi untuk melengkapi segala macam makeup agar wajah terlihat merona, glowing, kinclong, berseri, terlihat muda?
"Daddy, bagi duit," kata saya.
"Buat apa?" tanyanya
"Ya buat ke salonlah," jawab saya.
"Buat apa ke salon?" tanyanya lagi.
"Ya biar kinclonglah. Nih liat wajah aku udah kusam, mulai keliatan tua," jawab saya. Â
"Ah biasa aja. Bunda keliatan umur 30an malah. Tetap cantik," kata suami.
"Biar wajah keliatan lebih muda lagi nih, bersihhh," kata saya.