Banyak julukan
Nyeri wajah sebelah trigeminal neuralgia ini memiliki banyak julukan. Salah satunya, suicide disease, karena tak jarang akan memunculkan rasa ingin bunuh diri akibat nyeri yang tak tertahankan.
Seperti yang dialami Suchaeti, perempuan asal Jakarta yang kini berusia 71 tahun. Ia yang terkena nyeri wajah sebelah trigeminal neuralgia selama tiga tahun mengaku sempat ingin bunuh diri karena tidak kuat menahan rasa nyeri.
"Pokoknya tersiksa banget. Untuk memakai kerudung saja, sakitnya sungguh luar biasa. Berwudhu, makan, minum pun demikian. Saya mencoba menghilangkan rasa nyeri dengan obat tapi obatnya tidak mempan," ceritanya.
Akibat dari nyeri wajah ini, ia tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Tidak dapat menikmati kegiatan yang biasanya ia nikmati, tidak dapat tidur dengan tenang, merasa tertekan, sulit terlibat dalam kegiatan sosial, serta merasa sangat cemas dan gelisah akan nyeri yang dirasakan.
Selain mendapatkan julukan suicide disease, nyeri wajah sebelah juga dijuluki invisible disease. Munculnya julukan ini karena banyak penderitanya terlihat seperti orang normal saat tidak dalam serangan.
Nyeri wajah sebelah juga kerap dijuluki lightning bolt of pain, karena saat serangan ada yang melaporkan seperti tersengat petir di wajah.
Dokter Mustaqim menjelaskan, nyeri wajah sebelah yang tak tertahankan ini, bisa muncul saat penderitanya melakukan aktivitas harian yang seharusnya tak sebabkan nyeri.
Misalnya, makan, minum, berbicara, tertawa, tersenyum, menggosok gigi, membasuh atau menyentuh wajah, memakai make up, menyisir rambut, mencukur, terkena angin sepoi-sepoi, atau terkena hawa dingin atau AC.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!