Pengobatan cedera sendiri dibagi dua, operasi atau tanpa operasi. Tujuan pengobatan secara garis besar adalah mengembalikan ke level aktivitas semula, apapun cederanya.
Namun tentu saja, lebih baik mencegah daripada mengobati. Disarankan untuk mengenali diri kita, cari olahraga yang cocok dengan kondisi kita. Apakah kita punya hipertensi, jantung, atau penyakit lainnya?
"Tidak hanya ikut-ikutan tren. Misalnya, orang gemuk ikut lari, karena akan rentan cedera lutut," sarannya.
Olahraga lari bagi penderita obesitas bisa membahayakan atau menimbulkan cedera pada sendi lutut. Perlu dipahami juga olahraga yang terlalu intens juga bisa membahayakan jantung.
Sebagian besar kasus cedera olahraga bisa diatasi tanpa dioperasi. Yaitu dengan cara konservatif, seperti minum obat pereda radang, diikuti terapi fisik atau fisioterapi. Namun, dengan catatan jika berobat lebih awal.Â
Bila tidak kunjung pulih, dapat dibantu dengan terapi operatif. Untuk cedera pada bahu, misalnya, dengan melakukan shoulder manipulation dan teknik operasi minimally invasive seperti shoulder arthroscopy.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H