"Selain rasa nyeri, bengkak dan perubahan warna kulit, misalnya kemerahan atau kebiruan, juga pertanda bahwa kita mengalami cedera," kata dr. Sapto Spesialis Bedah Orthopaedi Knee dan Sport Medicine di Sport Clinic RS Premier Bintaro, ini.
Sementara itu, dr. Jefri Sukmawan, Sp. OT, menambahkan untuk mewaspadai kondisi kaku disertai nyeri pada sendi bahu sehingga membuat bahu sulit bergerak. Gangguan ini akibat proses radang yang terus-menerus.
"Lama-lama ruang kapsul sendi akhirnya menyempit dan terjadi perlengketan yang disertai rasa nyeri," jelas dokter spesialis bedah orthopedi (shoulder specialist) RS Premier Bintaro, ini.
Gangguan ini tidak serta merta terjadi begitu saja. Umumnya berlangsung dalam beberapa fase. Pertama, merasakan pegal, berlanjut menjadi nyeri dalam beberapa minggu hingga bulan.
Fase berikutnya, sulit menggerakkan lengan atas sehingga terjadi keterbatasan gerak hampir ke segala arah, bahkan kesulitan menggaruk punggungnya. Kondisi ini bisa berlangsung berbulan-bulan bila tidak diterapi dengan tepat.
Fase akhir, gerakan bahu berangsur-angsur kembali. Namun karena dibutuhkan waktu lama (berbulan-bulan hingga menahun) untuk mencapai fase akhir, umumnya penderita berobat saat melalui fase pertama dan kedua.
Penderita juga perlu berperan mandiri dalam melatih pergerakan bahunya secara rutin. Karena kunci utama pemulihan adalah mempertahankan gerakan bahu seoptimal mungkin.
Tangani dengan Tepat
Begitu terasa tanda-tanda cedera, maka segeralah beristirahat. Begitu ditegaskan dr. Jefri Sukmawan, Sp.OT (K).
Kalau nyeri tetap terasa meski kita telah beristirahat atau bila nyeri sangat terasa, sebaiknya segera berkonsultasi kepada dokter. Dengan penanganan yang tepat, kita bisa pulih dari cedera dan beraktivitas olahraga lagi seperti sedia kala.