Beberapa di antaranya seperti pertunjukan Sigale-gale dan belajar budaya di Tomok, berkeliling Museum Huta Bolon, mengunjungi Makam Raja Sidabutar, dan keunikan Batu Parsidangan.
Ya, membicarakan Danau Toba berarti juga takbisa lepas dari Pulau Samosir.Â
MICE di Danau Toba
Mengapa tidak? Meeting, Incentive travel, Convention and Exhibition (MICE) di Danau Toba sangat mendukung. Berbagai hotel bertebaran, melakukan pameran industri pariwisata juga ok. Destinasi wisata di kawasan Danau Toba juga beragam.Â
Mengadakan kegiatan MICE di sini, berarti ikut meningkatkan pendapatan daerah dan devisa negara. Ikut andil juga menciptakan lapangan kerja karena akan berdampak ekonomi bagi jasa akomodasi, transportasi serta pelaku pariwisata lainnya.
Kita bisa kilas balik pada kegiatan Lake Toba Forum dalam rangka Summit Pariwisata berbasis Geopark pada 2017. Para delegasi yang menghadiri forum ini juga disuguhi keindahan Danau Toba. Pun melihatnya dari dekat dengan segala seni budayanya.Â
Mengadakan kegiatan MICE di Danau Toba, terlebih berskala internasional, menjadi keuntungan bagi Indonesia. Karena mereka secara tidak langsung ikut mempromosikan Danau Toba. Keindahan alam, atraksi seni dan budaya, serta kuliner Danau Toba kerap mereka bagikan di media sosial. MICE di Danau Toba pun semakin mendunia.
Keunggulan wisatawan MICE ini terletak pada posisi mereka yang umumnya adalah opinion leader. Bisa dari kalangan pengusaha, profesional, pemerintahan, selebritas, influencer, sehingga suara mereka bisa lebih terdengar hingga ke luar negeri.
Wisatawan MICE juga berpotensi untuk menjadi Leisure Traveler. Mengingat mereka umumnya opinion leader maka kekuatan word-of-mouth tentang destinasi akan memberi dampak yang lebih kuat dalam promosi.
Jadi, MICE di Indonesia Aja, mengapa tidak?
Storynomic Tourism, Strategi Promosi Danau Toba