"Umumnya sebelum pecah aneurisma tidak bergejala, sehingga dianjurkan untuk melakukan brain check- up secara rutin. Ini penting dilakukan untuk mencegah aneurisma yakni kondisi dinding pembuluh darah otak melebar atau menonjol," katanya.Â
Beberapa jenis aneurisma juga dapat terjadi setelah cedera kepala (membedah aneurisma) atau dari infeksi darah tertentu (aneurisma mikotik).
Ia berharap dengan hadirnya Aneurysm Awareness Month ini, masyarakat lebih aware akan penyakit ini dan mau melakukan pemeriksaan brain check-up secara rutin. Dengan begitu, kasus-kasus aneurisma otak di Indonesia dapat ditangani sebelum pecah dan membantu mencegah kecacatan dan kematian akibat penyakit ini.
Untuk mengevaluasi secara detail kelainan pembuluh darah otak ini, seringkali membutuhkan pemeriksaan DSA (Digital Subtraction Angiography). Hasil dari pemeriksaan ini dapat membantu menentukan jenis terapi terbaik untuk menangani kasus aneurisma ini.Â
Menurutnya, selain meningkatkan awareness, kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia juga harus ditingkatkan agar dapat mendeteksi dini, melakukan edukasi pencegahan, dan penanganan komprehensif aneurisma terutama pada penderita yang telah mengalami pecahnya aneurisma otak.
Tidak Selalu Berujung pada Kematian, tapi...
Meski aneurisma tidak selalu berujung pada kematian, namun dampaknya juga tidak ringan. Terutama kualitas hidup penderitanya karena mengalami kecacatan. Tentu saja butuh biaya besar karena menyangkut perawatan, tenaga, obat.Â
Keluarga juga ikut terdampak, terutama sisi psikologis dan ekonomi. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi keluarga. Itu sebabnya, masalah aneurisma otak ini harus dipahami oleh setiap orang.
Menurutnya, penanganan aneurisma dapat dilakukan dengan beberapa metode. Di antaranya, operasi bedah mikro (clipping aneurisma) atau dengan coiling aneurisma.
Coiling aneurisma tergolong teknik minimal invasif endovaskular dan menjadi pilihan penanganan aneurisma selain operasi bedah mikro.
Bisa juga dengan menggunakan teknologi minimal invasif (endovaskular) untuk tatalaksana aneurisma. Â Salah satu perkembangan terkini yaitu pemasangan Cerebral Flow Diverter untuk pengobatan aneurisma yang angka keberhasilannya sangat tinggi hingga 95%.