"Kak Najmu ini fuyunghainya sudah jadi. Cobain deh. Enak atau nggak?" kata saya ketika anak saya sudah siap-siap di meja makan.
"Enak. Lumayanlah," katanya setelah mencicipi. Sepotong fuyunghai habis dimakannya.
Tidak lama suami ikut bergabung di meja makan. Dari tadi suami memang sudah "teriak" lapar. Padahal, belum jam 12 siang. Tumben saja. Katanya sih karena dari tadi otak dipakai berpikir, jadi bawaannya lapar.
"Ini apa Bund?" tanyanya menunjuk fuyunghai. Di meja makan tersaji sayur sop bakso makaroni dan ayam panggang sambal saos, dan sambal goreng.
"Ini fuyunghai. Ceritanya fuyunghai," kata saya.
Fuyunghai atau Egg Fu Yung adalah hidangan dari telur. Awalnya dibuat dengan isian daging kepiting dan sedikit sayuran. Digoreng garing hingga renyah.
Dimakan dengan siraman saus asam manis yang dilengkapi dengan kacang poplong dan irisan wortel. Kemudian varian isinya beragam, dibuat sesuai selera dan bahan yang ada di dapur.
Suami lantas mencicipi. Katanya sih enak. "Enak Bund. Rasanya tidak beda jauh dengan fuyunghai yang kemarin dapat beli itu," kata suami.
Alhamdulillah. Berarti saya berhasil dong ya. Buat awal-awal mah tidak mengecewakanlah hehehe...
"Kita buka warung makan aja Bund," katanya.
"Wah belum siap buat menyajikan banyak orang. Waktunya dan tenaganya," jawab saya.