Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Susahnya "Berburu" Ruang ICU Covid-19

13 Juli 2021   16:40 Diperbarui: 13 Juli 2021   16:52 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang mencari RS adalah pihak RS di mana ibu saya ditangani. SOP atau Standard Operating Procedure-nya begitu. Setidaknya begitu penjelasan Kepala Bidang Media dan Opini Publik Kementerian Kesehatan Busroni, ketika saya sampaikan kondisi ibu saya kepadanya.

Ada sistem transfer pasien yang hanya bisa diakses oleh pihak rumah sakit. Ia menyarankan, ibu saya tetap di RS Jantung Diagram sampai ditemukan ruang ICU untuk ibu saya. Jika dipaksakan akan beresiko bagi keselamatan ibu saya.

Pihak RS, saya, suami, dan saudara-saudara saya pun mencoba mencari. Pihak RS mencari, pihak keluarga pun ikut mencari. 

Saya coba hubungi satu persatu relasi saya di beberapa rumah sakit swasta, jawabannya untuk ruang ICU penuh karena jumlahnya memang terbatas.

Saya coba hubungi Komandan RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Letnan Kolonel Laut Muh. Arifin. Sayang, ia tidak bisa banyak membantu. "Maaf mbak, sudah full, dalam 2 pekan ini sudah full," katanya.

Arifin menjelaskan Wisma Atlet memang tidak dirancang untuk menangani pasien bergejala berat. Di sini hanya ada 5 tempat tidur ICU transisi yang gunanya untuk mempersiapkan kondisi pasien agar stabil sebelum diantar ke ICU rumah sakit rujukan. Saat ini seluruh bed tersebut sudah penuh terisi.

Setiap hari saya juga coba menelusuri melalui Sinarap atau Sistem Rawat Inap di Yankes Kemkes. Setiap hari pula hasilnya penuh. Di Kota Depok, di DKI Jakarta, sama saja.

Pada ketersediaan kamar pasien Covid-19 di situs SIRANAP Kementerian Kesehatan, itu kerap terjadi perbedaan data. Di situ tertulis tersedia 1 bed kosong ICU, setelah dihubungi kenyataannya tidak tersedia alias penuh.

"Oh maaf bu, penuh. Mungkin datanya belum diperbaharui," jelas petugas ketika saya menghubunginya. 

Saya coba menghubungi ke rumah sakit lain, juga jawabannya sama.

Padahal di sistem itu tertera per hari ini. Mungkin per hari ini di jam sekian masih ada, ketika saya hubungi sudah terisi. Saya tidak mau berburuk sangka karena kondisinya memang seperti ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun