Kalau dari jalur zonasi sudah pasti tidak memungkinkan. Istilahnya saya sudah "hopeless" duluan, jadi saya harus "tahu diri" juga.
Siapa tahu, melalui jalur prestasi, rejeki anak saya ada di situ. Untuk jalur prestasi sendiri kuotanya 25 persen dari total kuota siswa yang diterima.Â
Jalur PPDB SMA dibagi menjadi empat di antaranya zonasi sebanyak 50 persen, afirmasi (20 persen), perpindahan tugas orang tua/wali/anak guru (5 persen), dan prestasi (25 persen).
Jika SMA yang dipilih anak saya ada 9 rombel (rombongan belajar) kelas dengan jumlah siswa 36 per rombel, total siswa yang diterima sekitar 324 siswa. Berarti untuk jalur prestasi ada sekitar 81 siswa yang diterima.
Sebagaimana yang saya ketahui, untuk daya tampung siswa yang diterima di SMA/SMK negeri di Depok hanya 5.685 saja. Dengan perincian untuk SMA negeri 4.116 siswa, sedangkan SMK negeri 1.569 siswa.
Dengan kuota yang terbatas, maka berdampak pada persaingan yang ketat, terutama pendaftaran dari jalur prestasi akademik dengan kuota 25 persen.Â
Berdasarkan yang saya baca di sini, SMA/SMK negeri di Depok menjadi primadona dibanding daerah lain.Â
Itu disebabkan SMA/SMK negeri di Depok menjadi rangking pertama mengalahkan Kota Bandung. Faktor lain, SMA/SMK negeri di Depok menjadi pilihan karena jumlah lulusan yang masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN) cukup besar.
Setelah pendaftaran, di akun anak saya tertera "Anda sudah berhasil didaftarkan, status pemeriksaan data: belum diperiksa". Beberapa hari kemudian status pemeriksaan data berubah menjadi sudah sesuai.
Bagaimana saya tidak ketar ketir? O, o... apakah nama anak saya terpental? Ya belum tentu juga. Karena di akun anak saya tertera "Informasi data jalur prestasi ini masih dalam proses konfirmasi dengan pendaftar dan verifikasi oleh panitia".