"Mereka memang memiliki minat bidang tertentu, seperti animasi, 58 persen lebih langsung pilih Polimedia sebagai pilihan pertama," tambahnya sumringah yang ditemui di sela SBMPN.
Purnomo patut merasa bersyukur karena selama ini politeknik kerap dipandang sebelah mata. Tidak heran, dalam seleksi mahasiswa baru, politeknik menjadi alternatif kedua setelah tidak tembus universitas.
Dikatakan, adanya Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan SBMPTN memungkinkan politeknik negeri mendapatkan input calon mahasiswa yang lebih baik.
Karena itu, Polimedia berkomitmen akan terus bergabung dalam model seleksi yang digelar Lembaga Test Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) baik SNMPTN maupun SBMPTN.
Menurutnya, bergabung dengan sistem seleksi nasional melalui SBMPTN maupun SNMPTN justeru membuat politeknik menjadi naik kelas. Ia pastikan, politeknik tidak akan kalah bersaing dengan universitas.
Banyaknya calon mahasiswa yang memilih politeknik negeri karena saat ini telah terjadi perubahan mindset di masyarakat bahwa kuliah tidak lagi semata mengejar ijazah. Ia pun yakin politeknik akan semakin diminati masyarakat.
"Terlebih tren pendidikan masa depan lebih bertumpu pada penguasaan kompetensi kerja, dan bukan lagi angka-angka yang tertera pada selembar ijazah," tandasnya.
Tahun ini menjadi tahun kedua polimedia negeri bergabung dalam sistem seleksi SNMPTN maupun SBMPTN. Untuk sistem di bawah kelola LTMPT ini, Polimedia membuka lima prodi yakni Animasi, Desain Mode, Pengelolaan Perhotelan, Â Teknologi Rekayasa Multimedia, Pengelolaan Perhotelan, Teknologi Permainan dan Teknologi Rekayasa Multi Media.
Tidak kalah membanggakan, nyatanya score UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) SBMPTN Polimedia juga terus meningkat. Tahun ini banyak peserta yang mendapatkan score di atas 625 atau hampir setara dengan score rata-rata universitas ternama seperti ITB, UI, UGM dan lainnya untuk kelompok Soshum (Sosial Humaniora).
Karena itu, menurutnya, saat ini tidak ada alasan bagi politeknik (negeri) merasa minder. Justeru dibukanya program vokasi di beberapa universitas besar, menjadi bukti bahwa pendidikan vokasi semakin diminati masyarakat.
Beberapa politeknik negeri juga sudah membuka program studi sarjana terapan (D4) yang setara dengan S1 di universitas.
Dikatakan setara lantaran memiliki bobot keilmuan yang setara dengan jenjang S1.