Semangat pagi..., apa kabar semua di hari Minggu ini. Semoga semuanya selalu dalam keadaan sehat wa'alfiat ya.Â
Bagaimana cuaca di sana, apakah cerah, mendung, atau hujan? Kalau di saya, tadi sih cerah, tapi sekarang mendung.Â
Oh iya, sejak saya berhasil bikin kue bolu kukus, saya jadi tertarik untuk membuat lagi. Seperti ketagihan begitu.
Baca juga: Cara Mudah Membuat Bolu Pisang Kukus Tanpa Mixer dan Oven
Cara membuatnya yang ternyata mudah dan tidak pakai ribet, membuat saya semangat untuk membuatnya, dan mencoba berkreasi.
Jika sebelumnya bolu kukus pisang beng-beng drink, beberapa hari lalu bolu kukus pisang coco crunch, sekarang bolu kukus ubi ungu.
Tadinya sih ubi ungu ini mau saya olah jadi biji salak atau kue moci sebagaimana permintaan si kecil, tapi saya berubah pikiran. Kalau ubi ungu diolah jadi bolu kukus apakah bisa?
Bahan-bahannya sih sama saja, cuma bahan utamanya saja yang berbeda, ubi ungu. Kali ini takarannya juga sedikit dikurangi.Â
Adapun bahan-bahannya:
150 gram ubi ungu yang sudah dihaluskan
150 gram tepung terigu
150 gram gula pasir
100 gram minyak goreng
50 gram susu kental manis
2 butir telur ayam
1 sdt baking soda
1 sdt vanila
Cara membuatnya:
Ubi ungu dibersihkan dari kulitnya, cuci, lalu rebus atau kukus hingga empuk. Setelah tiris dihancurkan atau dihaluskan. Taruh di wadah.
Kemudian kocok dua butir telur, gula pasir, vanila, dan baking soda hingga mengental dan berwarna agak putih. Saya sih tadi kocoknya bukan pakai garpu lagi, tapi sendok nasi hahaha...ada peningkatanlah.
Lalu masukkan terigu, aduk-aduk hingga merata, tuangkan minyak goreng, aduk-aduk hingga merata, baru masukkan ubi ungu dan susu kental, aduk-aduk juga sampai merata.Â
Sebelum mengukus, loyang kue saya olesi dengan sedikit margarin dan ditaburi sedikit terigu ke sekelililing loyang, ratakan, baru adonan dituangkan ke loyang.Â
Masukkan loyang ke alat pengukus ketika sudah panas. Kebetulan tadi gas habis, jadi saya pindahkan ke rice cooker. Kukus hingga 30 menit. Matikan, lalu diamkan selama 5 menit.
Bismillahirahmanirrahim... Bimsalabim adakadabra...tara...jadilah bolu kukus ubi ungu. Sayang warnanya terlihat pucat.Â
Tadinya mau saya campuri dengan pewarna makanan berwarna ungu, tapi tidak ada di tempat biasanya. Habis atau dijadikan bahan mainan si kecil?
Ya sudahlah, tidak apa-apa, yang penting tidak gagal. Terpenting lagi, rasanya enak. Kata suami dan anak-anak sih enah. Nah, ini kan kata orang dalam, bagaimana dengan orang luar?
Kebetulan, jam 9 pagi, guru ngaji anak saya datang. Jadwal ngaji anak saya Sabtu dan Minggu, jamnya tergantung guru ngaji. Beliau yang menentukan.
Saya pun menyuguhinya kue bolu buatan saya ini. "Cobain Bu Niar, bolu kukus ubi ungu buatan saya. Lagi senang bikin ini, baru bisa bikin soalnya, jadi masih ada semangat. Enakkah?" tanya saya.Â
"Enak kok, Bun," jawabnya. Saya rasa ini pasti jawaban jujur. Tidak mungkin juga kan guru ngaji membohongi saya? Atau hanya menyenangkan hati saya saja?
Nah, kebetulan lagi, kawan saya sesama komunitas Mapiptek (Masyarakat Penulis Iptek) mampir ke rumah. Ia mengaku bersepeda dari rumahnya ke rumah saya dengam waktu tempuh sekitar 30 menit. Hmmm... termasuk dekat dong itu.
Saya suguhi kue bolu kukus ubi ungu yang masih hangat dan segelas air putih dingin seperti yang diinginkannya.
"Ayo cobain kue bolu kukus ubi ungu bikinan gue," kata saya.
Kawan saya pun mengambil sepotong, lalu digigitnya. "Kuenya enak. Benaran enak," jawabnya sambil menikmati sensasi setiap gigitannya hingga habis.
"Ubinya diblender?" tanyanya.
"Kagak pake blender. Kan direbus dulu, baru gue hancur-hancurin pakai garpu atau bisa juga dengan remas-remas," kata saya.
Kebetulan ketiga, ada tamu saya yang mampir ke rumah. Ini ibu pemulung yang biasa mampir. Saya suguhi kue bolu kukus, dan katanya enak.
Fix ya, kalau sudah tiga orang luar bilang enak berarti kue bikinan saya ini enaklah ya. Setidaknya ya tidak mengecewakan.Â
Hari ini pun jadi terasa indah meski berselimutkan mendung. Tidak ada kegalauan, apalagi kegagalan.
Buat level pemula seperti saya jelas ini "prestasi" yang harus saya apresiasi. Kalau bukan saya, siapa lagi? Hahaha...
Ubi ungu? Ternyata, selain nikmat, ubi ungu juga memiliki beragam manfaat. Mulai dari menjaga berat badan hingga menurunkan tekanan darah tinggi.Â
Tidak hanya itu. Berdasarkan apa yang saya baca di sini, ubi berwarna, seperti ubi ungu, memiliki jumlah komponen antikanker yang tinggi mengingat ubi ungu memiliki kandungan antioksidan, yang kerap kali dikaitkan dapat mengurangi risiko kanker.Â
Asupan makanan yang kaya antioksidan dapat menetralkan radikal bebas sehingga menurunkan risiko kanker lambung, ginjal, usus besar, dan payudara.Â
Mengonsumsi ubi ungu diduga mampu mengurangi risiko peradangan atau inflamasi, dan menyeimbangkan radikal bebas yang mampu merusak sel-sel tubuh.
Nah, banyak manfaatnya bukan? Berarti, kue bolu kukus ubi ungu buatan saya ini selain enak, juga menyehatkan hehehe...
Demikian laporan saya hari ini.Â
(Suatu saat saya harus memcoba bikin jenis kue yang lain)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H