"Gue sebenarnya ada keinginan menikah, tapi nggak tahu belum nemu aja mungkin," katanya.
Penyebab mengapa hingga kini dirinya belum menikah mungkin karena dia selalu merasa bisa mengatasi sendiri persoalan-persoalan yang terjadi pada dirinya.
Dengan kata lain, ia menyakinkan dirinya adalah perempuan mandiri. Jadi, tanpa laki-laki pun atau suami, ia masih bisa menjalani kehidupan ini dengan baik-baik saja, dan tentu saja happy.
Persis, seperti pemikiran saya dulu banget. Karena saya bekerja, saya menjadi perempuan yang lebih berdaya, punya uang sendiri, dan bisa mengatasi persoalan sendiri. Jadi, tanpa seorang suami pun, sepertinya tidak masalah.
Tentu saja pemikiran saya ini tidak sejalan dengan orangtua, khususnya ibu saya. Beberapa kali pihak keluarga ayah berusaha menjodohkan saya dengan anak kawannya. Tapi ya tetap saja saya tidak sreg.
"Nah, orangtua loe bagaimana, suka nanya-nanya nggak, sama kayak gue?" tanya saya.
Awalnya sih sering bertanya, tapi lama kelamaan diam dengan sendirinya. Keluarga besarnya yang lain juga biasa-biasa saja. Tidak mengusiknya dengan pertanyaan yang itu-itu lagi.
Kebetulan kakaknya yang perempuan juga belum menikah. Tapi masing-masing tidak saling bertanya mengapa mereka belum menikah juga. Kecuali, jika salah satunya bercerita sendiri tanpa ditanya.
"Gue nggak pernah nanya-nanya, kakak gue juga nggak pernah nanya-nanya. Nggak pernah sharing-sharing juga. Mungkin karena terlalu pribadi kali ya," katanya.
Alasan lain mengapa masih betah menjomblo karena hidup single membuat hidupnya jadi tidak dibebani oleh pasangan.