Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tafsir Surat Al-Ma'arij Ayat 1-7, Azab Itu Begitu Dekat

7 Juni 2021   16:14 Diperbarui: 7 Juni 2021   17:29 3169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permintaan Nadhir bin Harits dibayar langsung oleh Allah dengan kematian yang mengenaskan dalam perang Badar. Sebenarnya, Nadhir tidak sungguh-sungguh meminta azab ini. Ini adalah bentuk mengolok-olok dakwah Nabi SAW.

Di antara bentuk ejekan orang-orang kafir Quraisy kepada Nabi adalah dengan menantang kapan datangnya azab yang dijanjikan bagi mereka. Mereka menganggap pembalasan itu sesuatu yang tidak mungkin terjadi, atau tidak masuk di akal mereka.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Dia mengolok-olok jika Muhammad benar-benar seorang rasul yang diutus Allah dan azab itu benar adanya, Nabi diminta untuk segera menimpakan azab yang telah dijanjikan itu kepada mereka.

Permintaan itu dijawab oleh ayat ini dengan mengatakan azab yang dijanjikan itu pasti menimpa orang-orang kafir, baik diminta atau tidak. Sebab, telah menjadi sunatullah azab itu pasti ditimpakan kepada setiap orang kafir.

Dalam konteks kekinian kita dilarang untuk menantang Allah dan mengolok-olok Nabi, karena bagi Allah tidak ada yang tidak mungkin. Dengan hanya sekali berkata "jadilah", maka "terjadilah".

2. Orang-orang kafir, yang tidak seorangpun dapat menolaknya,
Allah menggandengkan huruf "lam" pada kalimat "lilkafirin" sebagai pengkhususan  bahwa adzab itu benar-benar untuk mereka. Dan, tidak ada seorang pun yang dapat menolak jika Allah sudah menghendaki kejadiannya.

3. (yang datang) dari Allah, yang mempunyai tempat-tempat naik,
Allah Subhanahu wa ta'ala menegaskan bahwa azab tersebut tidak bisa tertolak karena datangnya dari Allah yang memiliki Al-Ma'arij.

Sebagian ulama ada menafsirkan Al-Ma'arij dengan derajat-derajat di langit yang dilalui oleh para malaikat. Ada juga yang menafsirkan bahwa azab datang dari Allah Yang Mahatinggi dan Mahasempurna.

Karena yang menurunkan azab tersebut adalah yang menguasai langit dan tempat-tempat yang dilalui oleh malaikat. 

Ulama menafsirkan, seperti halnya langit yang bertingkat-tingkat berbeda dari segi tinggi, rendah, besar dan kecil, begitu juga ruh-ruh malaikat berbeda-beda dari sisi kekuatan, kelemahan, kesempurnaan, kekurangan, luasnya pengetahuan dan kekuatan dalam mengelola alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun