Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pengangkatan Komisaris BUMN dari Kacamata Awam

29 Mei 2021   20:25 Diperbarui: 29 Mei 2021   20:55 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah pengangkatan komisaris itu berpotensi melanggar hukum? Entahlah. Hanya para pakar hukum  saja yang bisa menjawabnya.

Karena itu, DPR sebagai wakil rakyat harus mempersoalkan itu. Mendesak Presiden Jokowi untuk menghentikan pemberian hadiah komisaris BUMN kepada para pendukungnya.

Kembalikan semua jabatan komisaris kepada orang-orang yang memiliki kompetensi untuk kemajuan perusahaan negara. Jangan sampai orang yang memiliki kompetensi tersingkirkan.

Jangan sampai pula bagi-bagi jabatan komisaris BUMN menjadi tradisi presiden berikutnya. Kalau bagi-bagi jabatan di lingkungan pemerintahan (menteri, staf ahli, deputi, dan lain-lain) mungkin tidak masalah. Tapi kalau untuk jabatan BUMN harus diisi oleh orang yang memiliki kompetensi di bidang tersebut.

Demikian pandangan saya sebagai masyarakat awam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun