Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

21 Mei 1998, Kenangan Saya dalam Gerakan Reformasi Mahasiswa

21 Mei 2021   18:38 Diperbarui: 21 Mei 2021   18:38 1434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi alumni IISIP (Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) angkatan 92

Mahasiswa melakukan konsolidasi kekuatan dengan mahasiswa mulai dari Jakarta hingga ke daerah-daerah. Mimbar bebas begitu gencar dilakukan mahasiswa di Jakarta, yang juga diikuti elemen mahasiswa dari berbagai daerah. Saya pun sering bertemu dengan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) berbagai kampus di Jakarta.

Terbunuhnya empat mahasiswa Universitas Trisakti pada 12 Mei 1998 membuat gerakan mahasiswa semakin tidak terbendung. Keempatnya tewas tertembak yang berdasarkan ahli forensik peluru mengenai tempat mematikan di area tubuh seperti dahi, leher, punggung, dan dada. 

Peristiwa itu pun memicu terjadinya kerusuhan sosial pada 13-15 Mei 1998 di Jakarta dan di sejumlah titik. Saya juga sempat menyaksikan bagaimana peristiwa itu terjadi. Penjarahan di mana-mana. Api di mana-mana. Bahkan, ketika saya berada di dalam kereta, terjadi kebakaran hebat saat kereta melintasi dan api sampai menyambar gerbong.

Elang Mulia Lesmana (mahasiswa Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan, Jurusan Arsitektur angkatan 1996), Hafidhin Royan (mahasiswa Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan, Jurusan Arsitektur angkatan 1996), Hendriawan Sie (mahasiswa Fakultas Teknik Industri, Jurusan Teknik Mesin, angkatan 1995), dan Heri Hartanto (mahasiswa Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen, angkatan 1996) pun hingga kini diingat sebagai pahlawan reformasi. Nama mereka diabadikan di kampus mereka dengan didirikan Museum Reformasi.

Dokumentasi alumni IISIP (Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) angkatan 92
Dokumentasi alumni IISIP (Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) angkatan 92
Puncak dari aksi mahasiswa 1998 adalah ketika puluhan ribu mahasiswa menduduki gedung DPR/MPR pada 18-23 Mei 1998. Awalnya, mahasiswa menuntut turunkan harga-harga kebutuhan pokok yang sejak Juli 1997 terus merangkak naik, juga menuntut MPR untuk tidak mencalonkan Soeharto sebagai presiden pada periode berikutnya.

Namun berhubung MPR tetap mencalonkan Soeharto sebagai presiden dan B.J Habibie sebagai wakil presiden, sehingga tuntutan mahasiswa menjadi lebih luas.

Agenda reformasi yang dituntut mahasiswa antara lain: mengadili Soeharto dan kroni-kroninya, melaksanakan amandemen UUD 1945, menghapus dwifungsi ABRI, melaksanakan otonomi daerah seluas-luasnya, menegakkan supremasi hukum, dan menciptakan pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Rentetan dari peristiwa-peristiwa mengenaskan itu membuat Soeharto akhirnya tumbang. Dalam pidato Presiden Soeharto di Ruang Jepara, Istana Merdeka, 21 Mei 1998 menyatakan bahwa ia berhenti dari jabatannya sebagai Presiden RI dan menunjuk B.J Habibie sebagai pengantinya untuk melanjutkan sisa masa jabatan presiden/mandataris MPR 1998-2003.

Kini, 23 tahun berlalu, gerakan reformasi mahasiswa masih terus diperingati agar pemerintah dan berbagai pihak bisa menjadikannya pelajaran dan sejarah kelam itu jangan sampai terulang kembali.  

Gerakan mahasiswa juga harus belajar dari perjuangan gerakan mahasiswa pada masa sebelumnya. Harus bersikap tegas dan taktis dengan berbagai kajian.

Bagi saya, yang menjadi saksi peristiwa dan saksi pelaku dari sejarah reformasi Indonesia, peristiwa ini menjadi catatan sejarah yang bisa saya ceritakan kembali kepada anak-anak saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun