Saya jelaskan, bisa saja sih naik ojek online, tapi posisi jarak dia dengan driver sangat dekat. Dan, kondisi ini jelas sangat tidak menguntungkan buatnya. Potensi penularan Covid-19 cukup lebar. Tentu saja hal ini tidak sangat saya inginkan terjadi.Â
Di kelas, saya perhatikan anak-anak duduk di kursi. Tidak terlihat berlari-larian seperti biasanya. Tidak ada suara ketawa yang kerap terdengar jika berjumpa dengan kawannya. Tiada pula keriuhan yang biasa menjadi "pemandangan" sehari-hari.Â
Bagaimana dengan orangtua? Ya ngobrol-ngobrol sih tapi ngobrolnya tidak lepas seperti biasanya. Sekedar menyapa dan menanyakan kabar. Maklum, komunikasi sesama orangtua hanya melalui group saja. Lagi pula tidak boleh berisik hehehe...Â
Sambil menunggu anak saya ulangan, saya mampir ke sekolah kakaknya di sebelah. Kebetulan saya ada keperluan untuk mengurus pendaftaran anak saya ke SMA. Ada beberapa hal yang perlu saya tanyakan kepada pihak sekolah.Â
Setelah urusan saya selesai di sini, saya kembali ke sekolah si kecil. Ternyata ulangan masih berlangsung. Saya pun menunggu di area taman. Tidak lama kemudian, ulangan pun selesai.Â
"De, bagaimana sekolahnya?" tanya saya.Â
"Bagusan yang ini. Ada AC-nya. Lebih bersih dan lebih luas. Sekolahnya kayak hotel. Ada tamannya juga," katanya.Â
Karena baru pertama kali ke sini, anak saya sebenarnya mau mengeksplor sekolahnya, tapi berhubung sudah ada imbauan segera pulang, akhirnya tidak terealisasi. Kami pun pulang dengan kembali menggunakan taksi online.Â
Saya tidak sempat bertanya kepada wali kelas mengapa ulangan diadakan secara tatap muka. Dugaan saya sih karena ada rencana tahun ajaran baru pembelajaran diadakan secara luring. Jadi, ulangan ini bisa dijadikan semacam simulasi sejauh mana kesiapan sekolah mengadakan pembelajaran tatap muka.Â
Sebagaimana diberitakan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim di sekolah di seluruh zona mulai Januari 2021. Hal tersebut diatur dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi covid-19.
Namun keputusan tersebut tidak mengikat. Orangtua masing-masing siswa dibebaskan untuk menentukan apakah anaknya diperbolehkan ikut masuk sekolah atau tidak.