Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ini Sebab Saya Disebut Perempuan Tangguh

22 April 2021   00:01 Diperbarui: 22 April 2021   00:07 1237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Setiap 5x usai radioterapi saya harus cek laboratorium untuk memastikan saya baik-baik saja dan bisa melanjutkan radioterapi berikutnya (dokpri) 

Dear diary, 

Kata teman-teman, saya termasuk perempuan tangguh. Penilaian ini muncul karena mereka melihat saya kuat menghadapi vonis terkena penyakit kanker. Penyakit yang identik dengan kematian.

Mereka heran dan bertanya-tanya mengapa saya terlihat begitu santai ketika terkena penyakit ini. Terlebih sudah dalam stadium tiga. Tidak semua perempuan kuat menghadapi ujian ini. Ada yang meratapi diri, tidak sedikit mengambil jalan pintas.

Meski saya terkena kanker, saya masih bisa bekerja, beraktivitas, dan mengurus keluarga saya. Padahal, dalam bayangan mereka, saya itu akan lemah, tidak bisa ke mana-mana, dan terkapar di kasur. Seperti yang selama ini kerap mereka dengar.

Bayangkan saja, sebelum operasi pengangkatan payudara, saya masih sempat beberapa kali ke luar kota untuk urusan pekerjaan. Apakah saya tidak stress nantinya? Begitu kekhawatiran teman-teman.

Saat saya usai operasi pengangkatan payudara, bersama ibu saya dan kawan saya semasa SMP (Dokumen pribadi) 
Saat saya usai operasi pengangkatan payudara, bersama ibu saya dan kawan saya semasa SMP (Dokumen pribadi) 

Beberapa hari usai operasi, saya masih bisa mengurus anak pertama saya masuk SMP negeri dan mencari sekolah swasta untuk berjaga-jaga jika tidak diterima di SMP negeri.

Itu dalam kondisi alat penampung darah bekas operasi masih menggantung. Bentuknya bulat seperti wadah CD dengan selang kecil yang menyambung ke area bekas operasi.

Alat itu disebut dengan drain, yang berfungsi untuk mengalirkan cairan dan darah dari area operasi agar tidak terjadi penumpukan cairan atau darah di bawah kulit serta mencegah terjadinya pembengkakan di area bekas operasi.

Saya juga masih bisa mengurus dua anak saya yang lain dengan membeli peralatan sekolah yang diperlukan di tahun ajaran yang baru. Termasuk seragam sekolah karena yang sebelumnya sudah sempit.

Setelah operasi saya harus menjalani radioterapi selama sebulan di RSCM setiap hari kecuali Sabtu dan Minggu. Dan,  itu saya jalani sendirian tanpa didampingi suami atau keluarga saya yang lain.

Saya punya prinsip selama masih bisa dilakukan sendiri, mengapa tidak? Saya tidak ingin merepotkan saja mengingat butuh waktu lama di sana. Bisa berjam-jam, bahkan bisa sampai maghrib.

Setiap 5x usai radioterapi saya harus cek laboratorium untuk memastikan saya baik-baik saja dan bisa melanjutkan radioterapi berikutnya (dokpri) 
Setiap 5x usai radioterapi saya harus cek laboratorium untuk memastikan saya baik-baik saja dan bisa melanjutkan radioterapi berikutnya (dokpri) 
Kecuali kalau saya dalam keadaan drop, tidak bisa jalan, lemas, dan harus di kursi roda, baru jalan ceritanya jadi lain. Alhamdulillah sih dalam keadaan ini suami 3 kali mendampingi saya. Selebihnya, sendiri.

Ketika saya menjalani kemoterapi di RS Hermina Depok, teman-teman begitu takjub melihat saya kuat-kuat saja. Padahal, yang mereka tahu ini adalah proses yang "amat menyakitkan" dan bisa membuat seseorang meninggal karena tidak kuat menjalaninya.

Tidak sedikit kawan yang menyarankan saya untuk tidak menjalani kemoterapi. Mereka khawatir kejadian yang tidak diinginkan menimpa saya. Ada yang menyarankan untuk menggunakan herbal saja.

Kemoterapi atau kemo bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan sel kanker yang bersarang di dalam tubuh. Meski terapi ini dapat membantu mengatasi penyakit kanker, tetapi memiliki efek samping yang tidak sedikit.

Lemas, tidak nafsu makan,  muntah-muntah, gampang sakit, pendarahan sebagaimana efek kemoterapi yang diketahui kawan-kawan, selain rambut yang rontok, tidak terlihat di saya.

Rambut saya memang rontok, saya juga mual, sempat beberapa kali ke IGD, tapi setelah itu saya hadapi dengan santai. Setelah menjalani sesi kemoterapi, saya masih bisa menghadiri agenda pekerjaan saya atau urusan lainnya.

Setelah proses radioterapi dan kemoterapi tuntas, saya juga masih harus sering ke rumah sakit tiap bulan untuk kontrol. Dan,  itu saya jalani sendirian. Tidak dengan pendamping.

Saya hanya tidak ingin orang yang mendampingi saya bete menunggu saya berjam-jam lamanya. Sekali lagi,  selama saya masih bisa melakukannya sendiri, mengapa tidak?

Enaknya merebah di kasur empuk dan nyaman ini (foto: cordela hotels management) 
Enaknya merebah di kasur empuk dan nyaman ini (foto: cordela hotels management) 
Dan,  Alhamdulillah...sejauh ini saya fine-fine saja. Semuanya saya serahkan kepada Allah Sang Pemilik Kehidupan.

"Wah, hebat loe ya, emang loe perempuan tangguh, kuat. Strong women. Menginspirasi banget. Bisa menjadi contoh buat yang lain yang menghadapi kondisi serupa untuk tidak menyerah menjalani proses pengobatan yang cukup panjang dan lama. Harus disabari.  Salut," begitu kata teman-teman.

Apakah saya termasuk perempuan tangguh? Entahlah. Bagi saya pribadi, perempuan tangguh adalah perempuan yang selalu kuat dalam menghadapi segala permasalahan hidup, baik di rumah ataupun kantor.

Perempuan yang selalu berdiri dan tidak lari dari masalah, melainkan bersikap mandiri dan teguh. Perempuan yang dapat  membantu perempuan (orang) lain untuk bertahan di tengah kehidupan yang terkadang tidak sesuai dengan harapan.

Sepertinya saya perlu "merayakan" keberhasilan saya menjalani semua proses pengobatan kanker saya. Merebah di kasur empuk di Cordela Hotels bersama keluarga saya, bisa nih dijadikan pilihan. Suasana hotelnya nyaman. Dan, ini bisa membantu masa pemulihan saya.

Wallahu 'alam bisshowab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun