Saya punya prinsip selama masih bisa dilakukan sendiri, mengapa tidak? Saya tidak ingin merepotkan saja mengingat butuh waktu lama di sana. Bisa berjam-jam, bahkan bisa sampai maghrib.
Kecuali kalau saya dalam keadaan drop, tidak bisa jalan, lemas, dan harus di kursi roda, baru jalan ceritanya jadi lain. Alhamdulillah sih dalam keadaan ini suami 3 kali mendampingi saya. Selebihnya, sendiri.
Ketika saya menjalani kemoterapi di RS Hermina Depok, teman-teman begitu takjub melihat saya kuat-kuat saja. Padahal, yang mereka tahu ini adalah proses yang "amat menyakitkan" dan bisa membuat seseorang meninggal karena tidak kuat menjalaninya.
Tidak sedikit kawan yang menyarankan saya untuk tidak menjalani kemoterapi. Mereka khawatir kejadian yang tidak diinginkan menimpa saya. Ada yang menyarankan untuk menggunakan herbal saja.
Kemoterapi atau kemo bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan sel kanker yang bersarang di dalam tubuh. Meski terapi ini dapat membantu mengatasi penyakit kanker, tetapi memiliki efek samping yang tidak sedikit.
Lemas, tidak nafsu makan, Â muntah-muntah, gampang sakit, pendarahan sebagaimana efek kemoterapi yang diketahui kawan-kawan, selain rambut yang rontok, tidak terlihat di saya.
Rambut saya memang rontok, saya juga mual, sempat beberapa kali ke IGD, tapi setelah itu saya hadapi dengan santai. Setelah menjalani sesi kemoterapi, saya masih bisa menghadiri agenda pekerjaan saya atau urusan lainnya.
Setelah proses radioterapi dan kemoterapi tuntas, saya juga masih harus sering ke rumah sakit tiap bulan untuk kontrol. Dan, Â itu saya jalani sendirian. Tidak dengan pendamping.
Saya hanya tidak ingin orang yang mendampingi saya bete menunggu saya berjam-jam lamanya. Sekali lagi, Â selama saya masih bisa melakukannya sendiri, mengapa tidak?
Dan, Â Alhamdulillah...sejauh ini saya fine-fine saja. Semuanya saya serahkan kepada Allah Sang Pemilik Kehidupan.
"Wah, hebat loe ya, emang loe perempuan tangguh, kuat. Strong women. Menginspirasi banget. Bisa menjadi contoh buat yang lain yang menghadapi kondisi serupa untuk tidak menyerah menjalani proses pengobatan yang cukup panjang dan lama. Harus disabari. Â Salut," begitu kata teman-teman.