"Bun, Siloam Sriwijaya (Palembang) lagi ramai nih," kata suami, Jumat (16/4/2021) siang kemarin, ketika saya sedang memotong kecil-kecil tempe untuk persiapan berbuka puasa makan malam.
"Ada perawat Siloam dipukul, ditendang, dijambak. Ceritanya perawatnya mau lepas jarum infus, karena anaknya aktif, eh jadi terluka, berdarah, padahal lagi dipangku sama ibunya," cerita suami.
Kebetulan suami bekerja di PT Siloam International Hospitals yang "membawahi" semua rumah sakit Siloam di seluruh Indonesia. Sebagai Corporate PR and Media Relations, jadi suami berkepentingan atas kasus itu.
Suami pun menunjukkan video yang tengah viral itu yang dikirim ke handphonenya. Saya melihat seorang perawat ditendang oleh laki-laki bertopi hingga tersungkur, kemudian lelaki itu menjambak rambut perawat.
Bergidik saya melihatnya. Eh, si mbak ikut menonton di belakang saya, sambil menyeringai ngeri. Akibat penganiayaan itu, dia mengalami memar di bagian mata kirinya, dan bengkak di bagian bibirnya.
Suami pun lantas ditugaskan pimpinannya untuk menangani peristiwa itu mengingat perawat yang menangani pasien anak tersebut melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur. Tidak ada kesalahan yang diperbuat perawat. Korban juga bekerja secara profesional.
"Saat bertugas merawat anak pelaku, perawat ini sudah bekerja optimal. Semua sudah sesuai prosedur. Sudah menggunakan kapas alkohol dan diplester," kata suami ketika mengkonfirmasi peristiwa itu ke pihak Siloam Sriwijaya Hospitals.
Seharusnya, kata suami, keluarga mempercayakan saya penangangannya kepada perawat. Lagi pula si anak sudah tertangani kok. Tidak mengalami kejadian yang tidak diinginkan.
"Nih, kayak waktu Putik sakit dan dirawat di rumah sakit, ya kita serahkan sepenuhnya kepada pihak rumah sakit, masa iya mau mencelakakan pasiennya. Kan taruhannya nama baik rumah sakit," kata suami yang tengah bersiap-siap ke Siloam Hospital Semanggi.
Suami pun mendukung langkah sang perawat menempuh jalur hukum karena sudah mengarah pada tindak pidana. Kata suami, tindak kekerasan terhadap perawat yang sedang menjalankan profesinya bentuk ancaman terhadap keamanan di tempat kerja dan sistem pelayanan kesehatan.
"Itu ibunya bagaimana ya, harusnya kan menenangkan anaknya supaya nggak banyak gerak. Nih kayak aku, waktu anak-anak (masih kecil) mau disuntik aku tenangin, bujukin supaya nggak banyak gerak. Kalau lagi dipangku, saya dekap, biar nggak gerak," kata saya.