Saya sampai serius memperhatikan setiap detil yang ada di JPO ini karena terlihat lebih artistik. Ada rambu yang melarang berjualan di sepanjang JPO ini, termasuk larangan sepeda motor melintasi JPO.
Ketika berada di JPO ini saya perhatikan ada yang duduk-duduk di pojokan jembatan atau berdiri berlama-lama di jembatan sambil mengamati sekitar, mengobrol, dan mengambil dokumentasi dari atas jembatan.
Saya dan kawan saya dibuat terkagum. JPO ini juga tampak cantik jika dilihat dari jarak jauh. Katanya, kalau malam hari JPO semakin terlihat cantik karena cahaya lampu berbagai warna. Ya tidak kalah kerenlah dengan JPO yang sering saya lintasi di sekitar Sudirman.
"Dari modelnya, desainnya, lampunya bagus, dan dari jauh keren banget dilihatnya," kata Dewi Syafrianis, kawan yang juga tetangga jauh saya, yang kebetulan tinggal di kompleks yang sama.
Menurut saya dan kawan saya, JPO yang humanis seperti ini yang dibutuhkan para pejalan kaki. Jadi, masyarakat yang menggunakan JPO ini tidak takut lagi untuk menggunakan JPO terlebih di malam hari.Â
Tidak seperti dulu yang rawan dengan aksi kejahatan seperti penodongan. Dulu, saya lebih memilih mengambil jalan memutar daripada harus melewati di JPO yang menyeramkan.Â
Sekarang, (sepertinya) wajah JPO kian ramah. Semoga JPO Pasar Minggu tetap terjaga dan terhindar dari tangan-tangan usil yang tidak bertanggung jawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H