Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Pengalaman Saya Pernah Mengikuti Ajaran Sesat

2 April 2021   12:26 Diperbarui: 3 April 2021   19:45 6148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang perempuan muda bernama Zakiah Aini, teridentifikasi sebagai pelaku penembakan di Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021). Pelaku disebut-sebut berafiliasi dengan ISIS.

Setidaknya begitu disampaikan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, saat jumpa pers, Rabu (31/3/2021) malam pascapenembakan. Katanya, sebelum beraksi di Mabes Polri, Zakiah Aini kerap mepaparkan jihad ISIS di grup WhatApps keluarga.

"Ada tulisan masalah bagaimana perjuangan jihad. Kami temukan juga pada saat penggeledahan di rumahnya surat wasiat dan ada kata-kata di WA grup keluarga (bahwa) yang bersangkutan akan pamit," ungkap Kapolri.

Kapolri mengatakan, Zakiah adalah pelaku penyerangan tunggal, atau dikenal dengan istilah lone wolf. Ia secara terang-terangan mendukung organisasi teror ISIS.

Zakiah disebutkan membuat akun Instagram beberapa jam sebelum beraksi. Pada akun tersebut ia mengunggah foto bendera ISIS dan keterangan tulisan terkait jihad ISIS.

Benar tidaknya wallahu 'alam.

Saya sendiri tidak tahu informasi apa-apa mengenai ISIS. Sering mendengar namanya, tapi wujudnya seperti apa, saya sama sekali tidak punya gambaran. Semuanya hanya berdasarkan apa yang saya baca di berita.

Terlepas dari itu semua, saya ingin berkisah tentang pengalaman saya yang pernah mengikuti ajaran sesat. Tapi akhirnya saya keburu keluar karena semakin ke sini ajaran yang saya terima tidak bisa diterima oleh logika saya.

Ajaran itu malah menurut saya menyimpang. Syukurlah, saya masih bisa membentengi diri saya karena sejak SMA dan kuliah saya pernah mengikuti halaqoh atau liko, sehingga saya punya hujjah yang cukup kuat untuk tidak menerima ajaran itu.

Kejadiannya sebelum saya menikah. Mungkin 20 tahun lalu. Ketika kawan kuliah saya, perempuan, memperkenalkan saya dengan seorang pemuda. Saya lupa, pemuda itu dia kenal di mana.

Singkat cerita, kami pun dekat. Kemudian, suatu hari dia mengajak saya ke Cilandak Town Square (CITOS). Katanya, dia mau memperkenalkan saya dengan guru ngajinya. Ok, tidak masalah. Selama tujuannya baik, saya menyetujui.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun