Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Beragam Efek Vaksinasi Covid-19 yang Saya dan Kawan-kawan Alami

31 Maret 2021   09:49 Diperbarui: 1 April 2021   16:18 2487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya mendapatkan vaksinasi Covid-19 untuk pertama kali pada Sabtu (27/3/2021), bertempat di Auditorium Kementerian Pertanian. Dalam sehari itu, setelah divaksin, tidak ada efek yang saya rasakan. Semua berlalu begitu saja.

Namun, dua hari setelahnya, saya mulai merasakan kondisi tubuh yang tidak biasa. Biasanya usai mengaji saya leyeh-leyeh di ruang televisi sambil mengecek info-info terbaru di hp saya. Karena saya merasa sedikit lemas, saya pindah ke kamar.

Biasanya, saya sangat jarang tidur di pagi hari, sekalipun dalam kondisi ngantuk berat (mengingat saya terbiasa bangun jam 3.30). Tetapi kemarin itu, saya jadi tertidur. Lumayan lama juga.

Ketika saya bangun, saya merasa badan saya pegal, terutama di bagian punggung dan badan sebelah kanan, tetapi di bagian bekas suntikan, di sebelah kiri, tidak terasa apa-apa. Saya tidak merasa nyeri, kulit kemerahan, atau bengkak pada tempat suntikan.

Kepala saya juga agak berat, tapi saya masih bisa menuntaskan ketikan dan mendampingi anak saya mengerjakan tugas-tugasnya. Saya juga merasa tubuh saya seperti akan sakit. Rasanya tidak enak begitu. Dibilang demam tidak, dibilang tidak demam juga tidak.

Saya juga lapar, tapi malas makan. Padahal perut saya berisik banget minta diisi. Hal lain yang saya rasakan, perut mulas dan sedikit melilit. Ketika buang air besar, juga tidak seperti biasanya. Seperti terkena diare.

Nah, saya jadi penasaran, apakah hal-hal yang saya rasakan itu efek dari vaksinasi Covid-19? Efeknya sih tidak serius, yang menurut saya masih dalam reaksi ringan, dan tidak perlu dikhawatirkan. Karena masih ringan, saya pun tidak mengonsumsi obat.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Vaksinasi memicu kekebalan tubuh dengan menyebabkan sistem kekebalan tubuh penerima bereaksi terhadap antigen yang terkandung dalam vaksin virus corona. Reaksi lokal dan sistemik seperti nyeri pada tempat suntikan atau demam dapat terjadi sebagai bagian dari respons imun.

Katanya sih, vaksin yang berkualitas adalah vaksin yang menimbulkan reaksi ringan seminimal mungkin namun tetap memicu respons imun terbaik.

Dalam Surat Keputusan yang ditetapkan Plt. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Muhammad Budi Hidayat pada 2 Januari 2021, diterangkan reaksi yang mungkin terjadi setelah vaksinasi Covid-19 hampir sama dengan vaksin yang lain.

Disebutkan, reaksi sistem yang timbul pasca disuntik vaksin virus corona berupa demam, nyeri otot seluruh tubuh (myalgia), nyeri sendi (atralgia), badan lemah, dan sakit kepala. Ada juga yang mengalami pingsan meski sangat jarang terjadi.

Namun, reaksi itu muncul 30 menit setelah vaksin. Itu sebabnya, setelah vaksin kita diminta menunggu selama 30 menit di ruang observasi. Untuk melihat reaksi yang mungkin muncul setelah tubuh menerima vaksin virus corona disuntikkan.

Sementara saya, selama 30 menit itu tidak muncul reaksi yang disebutkan, bahkan dalam seharian itu. Reaksi baru muncul beberapa hari setelahnya. 

Bisa jadi, setiap orang reaksinya berbeda-beda. Berikut adalah reaksi kawan-kawan saya yang tergabung dalam group whatsapp "Emak-emak militan".

Dewi Syafrianis, kawan yang juga tetangga jauh saya. Ia juga vaksinasi Covid-19 pertama di Kementerian Pertanian di hari yang sama. Katanya, ia merasakan efek beberapa jam setelahnya. Badannya terasa greges-greges dan semriwing-semriwing.

"Agak meriang-meriang gitu, badan nggak enak begitu, agak pegel-pegel juga, tapi cuma seharian itu aja, besoknya nggak," jawabnya, ketika saya menanyakan reaksi apa yang dirasakannya setelah vaksin.

Inung, yang juga divaksin di hari yang sama, tetapi beda lokasi mengikuti jadwal PP Muhammadiyah di Istora Senayan, mengaku pegal-pegal dan malas melakukan apa-apa. Mau mengetik saja malas.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Kawan saya yang lain, Novi, bilang reaksi setelah vaksin yang ia rasakan dua hari sesudah vaksin. Ia merasa klenyengan selama 3 hari."Kalo habis vaksin nggak ada efek, cuma ngantuk doang, nah setelah itu 3 hari gue klenyengan. Sekarang gue malah flu batuk," katanya.

Suaminya juga tidak merasakan efek di hari vaksinasi, tapi sehari setelahnya merasa agak meriang. Keduanya vaksinasi Covid-19 di Balai Kota DKI Jakarta.

Beda lagi yang dirasakan kawan saya yang lain, Ashriati, yang katanya malah menjadi lebih bergairah hormon seksualnya. Selama tiga hari itu ia merasa "tegang".

"Iya bener, kayak ada rasa menggairahkan gitu. Hasrat dan gairah berhubungan intim jadi bagaimana begitu, padahal gue sudah monopause," katanya sambil tertawa.

Nah, suami Novi juga merasakan hal yang sama. Katanya, usai divaksin tahap pertama ukuran alat kelamin suaminya bertambah besar sehingga membangkitkan gairah seksnya. Yang menurutnya, ini adalah dampak positif, sehingga suaminya merasa senang.

"Laki gue aja malemnya langsung minta nangkring," katanya tertawa. Apakah ini benar dari efek vaksinasi Covid-19?

Kata Novi, dua kawannya yang laki-laki, yang juga divaksinasi Covid-19 di Balai Kota DKI Jakarta merasakan hal yang sama. Balai Kota jadi heboh membicarakan hal ini.

"Kayanya loe harus divaksin terus mak biar mengairahkan terus," timpal kawan saya, tertawa.

Tapi, menurut saya, sejauh ini sih efek yang saya rasakan masih relatif aman. Terbukti, hari ini saya biasa-biasa saja meski masih merasa sedikit  pegal. So far sih so good.

Efek dari vaksin Covid-19 atau kejadian ikutan pasca imunisasi, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.12 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi, KIPI adalah semua kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi, menjadi perhatian, dan diduga berhubungan dengan imunisasi.

Adapun KIPI ada yang serius dan non serius.

Yang serius adalah setiap kejadian medis setelah imunisasi yang menyebabkan rawat inap, kecacatan, hingga kematian serta menimbulkan keresahan di masyarakat. Sementara yang non serius tidak menimbulkan risiko potensial pada kesehatan si penerima vaksin.

Dengan adanya program vaksinasi Covid-19 ini, semoga kita mampu memenangi perang melawan Covid-19. Menurut saya, ini adalah senjata yang cukup ampuh mengusir virus Corona.

Selain tentu saja kita tetap harus menerapkan protokol kesehatan Covid-19 -- memakai masker, mencuci tangan pakai sabun di air mengalir atau memakai hand sanitizer, menjaga jarak, menghindari kerumunan.

Bismillah. Kita bisa, Indonesia bisa...!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun