Saya pun segera mandi. Setelah rapi, saya pun diantar suami menuju Stasiun Citayam, nanti saya turun di Stasiun Tanjung Barat, terus naik ojek.
Saya tiba di Kementerian Pertanian tepat saat petugas mengumumkan pendaftaran vaksinasi akan dilanjutkan setelah para petugas ishoma (istirahat, sholat, makan). Dan, pukul 1 siang proses vaksinasi akan kembali dilanjutkan setelah ruangan disemprot disinfektan.
Tapi oleh petugas, saya diberikan kesempatan untuk melanjutkan pendaftaran. Suhu tubuh saya pun cek, dan hasilnya normal. Saya lalu diminta mengisi lembaran skrining yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang sama persis dengan yang sebelumnya.Â
Jika sebelumnya kan petugas yang mengisi, kalau yang ini saya sendiri yang mengisi dengan memberikan centang pada kolom "ya" atau "tidak" atas jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu.
Lalu saya diminta ke ruangan skrining berikutnya yang cukup luas. Di sini, data saya diinput oleh petugas. Nama, alamat, dan nomor kontak.
Kemudian, saya diminta ke ruang skrining berikutnya yang juga cukup luas. Di sini, suhu tubuh saya kembali dicek, dan tekanan darah saya diperiksa. Hasilnya normal.
Petugas lantas meminta saya ke ruangan vaksinasi setelah lembar skrining diberi catatan "bisa divaksin". Di sini, ada 10 bilik vaksin. Sehingga antrian tidak perlu menunggu terlalu lama. Tidak sampai 15 menit saya menunggu.
Di bilik vaksin, prosesnya tidak lama. Mungkin hanya 1 menit. Yang disuntik lengan kiri atas. Saya tanya mengapa harus lengan kiri, katanya SOP-nya begitu.
Mengapa lengan kiri, katanya sih lebih karena dominannya kita menggunakan tangan kanan. Jadi, jika terjadi efek samping di tangan akibat penyuntikan tidak mengganggu aktivitas kita.
Setelah divaksin saya diminta menunggu di ruang observasi. Karena tidak ada keluhan atau efek yang saya rasakan, maka saya pun dipersilakan keluar setelah saya menerima lembaran kertas yang menyatakan saya sudah divaksin pertama.
"Ibu ada keluhan nggak?" tanya petugas, yang saya jawab, "tidak ada"