"Selamat atas tuntasnya studi para wusudawan dan wisudawati STIAMI yang hari hari ini menjadi hari yang paling berkesan dalam berkuliah karena bisa menyelesaikan studinya di tengah pandemi Covid-19," kata Sandiaga Uno.Â
Sandi Uno pun memberikan semangat kepada semua lulusan Institut STIAMI. "Lanjutkan perjuangan untuk hadir menjadi solusi. Pejuang untuk hari ini, sehingga menjadi pemenang di masa yang akan datang. Semoga sukses dan tetap semangat," katanya.
Wisuda drive thru ini mekanismenya begini. Kendaraan yang berpenumpang satu wisudawan antri memasuki area wisuda sesuai nomor urut wisudawan. Ketika nama wisudawan yang dipanggil, maka mobil melaju ke lobby ruang wisuda. Suara pembawa acara menggema, menyebut nama wisudawan.
Selanjutnya, wisudawan turun dari mobil. Hanya wisudawan saja tanpa didampingi orangtua. Orangtua tetap di dalam kendaraan.
Sebelum memasuki ruang wisuda, wisudawan dicek suhu. Setelah itu, wisudawan masuk ke ruang wisuda, menerima ijasah dan pemindahan tali toga dari kiri ke kanan, lalu ke luar ruangan, foto sejenak.
Kemudian panitia mengarahkan wisudawan langsung pulang dengan menaiki mobil yang sama yang tengah menunggu di luar. Wisudawan tidak diperkenankan berlama-lama di berada di area studio foto. Selesai foto langsung pulang. Proses wisuda ini tidak sampai 1 menit.Â
Dalam prosesi wisuda ini juga tidak ada jabat tangan dengan rektor sebagaimana wisuda-wisuda sebelumnya. Pemberian selamat oleh rektor juga hanya dilakukan dengan salam dari jarak jauh.
Usai prosesi wisuda, senyum-senyum kebahagian terpancar dari raut wajah para wisudawan. Merasa lega karena proses perkuliahan berhasil ditempuh meski terkendala pandemi Covid-19.Â
"Ah, lega gue, akhirnya selesai juga kuliah dan bisa diwisuda," seru seorang wisudawan kepada rekannya di ruang studio foto sambil bercermin.
"Unik juga ya wisuda kayak begini. Bagus juga konsepnya, kan kita senang juga bisa wisuda. Bagaimana ya, wisuda kan tanda kita lulus dari kampus. Yang penting tetap jaga jarak," timpal rekannya.
Wisuda drive thru ini, dijelaskan Rektor Institut STIAMI, Prof. Dr. Ir. Wahyuddin Latunreng, MM, dipilih dengan pertimbangan sebagai jalan tengah atau solusi dari adaptasi terhadap situasi pandemi Covid-19 yang masih saja berlangsung.