"Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkati sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sungguh Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS Al-isra, surat ke-17 ayat 1)
Begitu penegasan Alquran terkait peristiwa bersejarah Nabi Muhammad SAW, Isra Miraj, yang berlangsung pada malam selepas Isya. Peristiwa yang terjadi di bulan Rajab, itu jelas sangat menakjubkan karena hanya bisa terjadi atas kuasa dan kehendak Allah SWT.Â
Lantas, mengapa Allah memilih Masjidil Aqsha di Yerussalem, Palestina, untuk menuju ke langit Sidratul Muntaha? Mengapa bukan langsung dari Masjidil Haram, di Mekkah, atau Masjidil Nabawi di Madinah? Bukankah kedua masjid ini juga masjid yang diagungkan oleh Allah?
Bukankah Allah begitu mudah mengangkat Nabi ke langit dari mana saja? Mengapa harus di Masjidil Aqsha? Mengapa tidak langsung dari Masjidil Haram, di Mekkah? Atau tidak di Masjidil Nabawi, tempat nabi bermukim? Mengapa harus diberangkatkan dulu ke Masjidil Aqsha?
Ustadzah Lissa Malike, Lc pun mengupas perihal ini dalam kajian muslimah group AyoNgaji, yang beranggotakan teman-teman satu profesi, Kamis (18/3/2021), secara virtual. Tema yang diangkat cukup menarik, yaitu "Membongkar Rahasia Kenapa Allah Memilih Masjidil Aqsa sebagai Tempat Mi'raj Rasulullah Saw?"
Sebagaimana umat Islam pahami, Isra' adalah kisah perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsha di Yerussalem, Palestina.
Sementara itu, Mi'raj adalah kisah perjalanan Nabi dari bumi naik ke langit ketujuh dan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha (akhir penggapaian). Di sini, Nabi bertemu dengan Allah SWT dan menerima perintah untuk menjalankan salat lima waktu dalam sehari semalam.
Ustadzah menyampaikan perjalanan rohani Nabi Muhammad SAW ini dengan menaiki "kendaraan super cepat" bernama "Buraq" atau kendaraan berkuda yang besarnya hanya Allah yang tahu.
Kecepatan Bouraq ini sejauh mata memandang. Jadi, pandangan mata kita belum sampai ke ujung mata, Buraq sudah sampai di sana.
Kalau naik unta bersama kabilah karena membawa barang dagangan dan berhenti-berhenti, maka butuh waktu sekitar 3 bulan untuk sampai ke Masjidil Aqsha. Kalau naik unta sendirian tanpa kabilah, butuh waktu 1 bulan perjalanan sampai bisa di sana.Â
Sementara jika naik pesawat butuh waktu sekitar 1,5 jam. Kalau naik kendaraan waktu yang dibutuhkan sekitar 18 jam lamanya. Sementara perjalanan Nabi dalam peristiwa Isra Miraj hanya semalam. Subhanallah...