Nah, di sinilah peran pers untuk memerangi informasi yang menyesatkan dan hoax. Keberadaan pers sangat penting dalam upaya memberikan informasi akurat, utamanya di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Tapi apa iya pers masih penting? Buktinya, banyak pejabat yang lebih memilih membayar influencer atau youtuber atau selegram yang jumlah pengikutnya jutaan bahkan puluhan juta.
Lihat saja Presiden kita. Betapa banyak buzzer Istana? Yang siap mempublikasikan program-program pemerintah dan siap pasang badan bagi pengkritik-pengkritik. Sampai-sampai seorang ekonom Kwik Gian Gie "ketakutan" mengkritisi pemerintah meski dengan data yang akurat berikut solusinya.
Tapi, apa pun kondisi pers saat ini, insan pers harus optimis. Roda terus berputar, hidup juga terus berjalan. Selama matahari masih terbit dari timur, selama itu masyarakat tetap membutuhkan pers. Tetap semangat.
Saat ini dunia pers memang menghadapi tantangan besar terutama transisi menuju digitalisasi media serta tekanan ekonomi akibat pandemi.
Tapi, saya tetap yakin keberadaan pers masih sangat penting dalam upaya memberikan informasi akurat, utamanya di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Selamat Hari Pers Nasional 2021, jayalah selalu pers Indonesia. Seperti kata pepatah "tidak lapuk oleh hujan, tidak lekang oleh panas".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H