Sekali pun kita bukan pasien Covid-19, namun tidak sulit bagi kita untuk berempati kepada mereka yang mengalami atau pernah mengalami. Misalnya, berkomunikasi melalui alat komunikasi. Kita bisa video call, telepon, atau berkirim pesan.
Kita juga bisa berzikir dan berdoa bersama untuk kesembuhan sanak keluarga dan kerabat yang dirawat dengan Covid-19. Tentu dengan harapan agar dapat menenangkan hati dan pikirannya serta mempercepat kesembuhannya.
Selain itu, kita masih bisa saling membantu meringankan beban pasien atau keluarganya dalam bentuk lain. Misalnya, kita  dapat mengantarkan makanan yang ia sukai, mengirimkan buah-buahan, vitamin dan mineral, dan berbagai urusan lain yang dapat meringankan pasien dan keluarganya.
Tentu aktivitas sosial semacam ini akan membuat pasien merasa mendapatkan perhatian dari keluarga, kerabat atau tetangganya. Sekalipun berada di ruang isolasi sendirian, namun bila dukungan itu sampai di tangan atau di telinganya, tentu pasien yang bersangkutan tidak merasa kesepian.
Hanya kepada Allah kita berserah diri, kepada Allah kita beriman, hanya kepada Allah kita mengadu, kepada Allah meminta keputusan dan kepada Allah pula kita kembali. Tiada daya dan kekuatan untuk menghindar kecuali dengan pertolongan Allah.
Wallahu a'lam bishawab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H