Hari ini hujan masih bercerita kisah yang sama. Seperti hari kemarin, hujan turun dari semalam belum berhenti hingga adzan subuh berkumandang.Â
Dan, seperti hari kemarin, saya pun didera rasa lapar. Ditandai dengan suara-suara sumbang yang silih berganti terdengar dari area perut.Â
Saya tidak habis mengerti, mengapa setiap subuh saya selalu kelaparan. Masih pagi banget. Padahal, malamnya saya sudah makan. Terkadang ditambah segelas susu Milo panas biar tubuh terasa segar.
Apa karena saya banyak memikirkan nasib bangsa Indonesia ke depan sehingga menguras energi saya? Hehehe...
Kenapa lapar setelah bangun tidur? Ternyata, meskipun kita dalam keadaan tidur, tubuh tetap bekerja keras untuk regenerasi sel sehingga membutuhkan energi saat tidur.Â
Karena pembakaran kalori tetap terjadi saat tidur, maka tidak heran tubuh merasa lapar saat terbangun dari tidur. Begitu yang saya baca di halodoc.com.
Ya sudah, setelah mengaji, saya pun ke dapur. Kira-kira apa yang bisa saya masak ya? Di meja makan tidak ada apa-apa. Semalam sudah saya habiskan. Tersisa dua potong ikan salem goreng. Nasi tinggal sedikit. Di kulkas ada seikat kangkung dan sedikit tempe.Â
Hmmm...saya bikin bubur saja deh. Bubur kangkung ikan salem. Pasti enak nih disantap dalam keadaan hangat di cuaca yang cukup dingin ini.Â
Anak-anak pasti juga suka. Sajian bubur apa saja yang saya masak selalu habis masuk ke perut anak-anak. Kadang anak pertama dan kedua saya suka rebutan.
Ok, tanpa pikir panjang saya pun mulai mengolah. Nasi saya rebus bersama daging ikan salem yang sudah saya suwir-suwir dalam api sedang. Sambil menunggu agak hancur, saya pun mengulek bumbu.
Bumbunya juga yang ada di dapur. Gampang didapat deh. Cabai merah, cabai rawit, bawang putih, bawang merah, sedikit tomat, sedikit terasi, sedikit pala, saya ulek sampai halus.Â